Terduga teroris mengaku kerja ekspedisi
A
A
A
Sindonews.com - Terduga teroris bernama Hidayat alias Dayat alias Daeng yang mati tertembak Densus 88 saat penggerebekan di Jalan Dewantoro, Gang H Hasan, Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, memang tak bergaul akrab dengan warga sekitar.
Namun kepada warga, Dayat mengaku bekerja sebagai ekspedisi di salah satu perusahaan di Seskoal, Cipulir.
Sri Swarningsih, tetangga Dayat di Rempoa mengatakan terduga teroris itu baru empat bulan menghuni kontrakannya. Kata Sri, saat masuk Dayat tak memberikan identitas seperti KTP kepada pemilik kontrakan.
"Itu yang punya kontrakan sampingan rumahnya sama saya. Setahu saya dia enggak kasih KTP," ujar Sri saat ditemui di sekitar kontrakan Dayat di Rempoa, Tangerang Selatan, Rabu (1/1/2014).
Kepada warga, Terduga teroris yang diduga kuat memiliki jaringan dengan Abu Roban ini juga mengaku kepada tetangga, meninggalkan anak dan istrinya di Bandar Lampung.
Di kontrakan, Dayat sering bersama dengan satu orang temannya. Temannya itu pula tidak banyak dikenal warga. "Temannya itu badannya gemuk pendek. Kalau Dayat kan tinggi kurus pakai kacamata," kata Sri.
Menurut Sri, warga di sekitar kontrakan di Rempoa, Ciputat, baru mengetahui kalau Dayat adalah salah satu terduga teroris yang ditembak mati oleh Tim Densus 88 di Kampung Sawah, Ciputat dari pemberitaan media. Sebab, saat kejadian malam penembakan, Dayat tidak muncul di kontrakannya.
"Waktu pas malam itu, memang Dayat enggak pulang ke sini. Mungkin masih kerja," ungkapnya.
Diketahui, Hidayat atau Dayat salah satu dari enam terduga teroris yang tewas saat baku tembak di Kampung Sawah, Ciputat. Ia ditembak Densus 88 di gang perkampungan tempatnya tinggal, saat mengendarai sepeda motor bersama satu orang.
Namun kepada warga, Dayat mengaku bekerja sebagai ekspedisi di salah satu perusahaan di Seskoal, Cipulir.
Sri Swarningsih, tetangga Dayat di Rempoa mengatakan terduga teroris itu baru empat bulan menghuni kontrakannya. Kata Sri, saat masuk Dayat tak memberikan identitas seperti KTP kepada pemilik kontrakan.
"Itu yang punya kontrakan sampingan rumahnya sama saya. Setahu saya dia enggak kasih KTP," ujar Sri saat ditemui di sekitar kontrakan Dayat di Rempoa, Tangerang Selatan, Rabu (1/1/2014).
Kepada warga, Terduga teroris yang diduga kuat memiliki jaringan dengan Abu Roban ini juga mengaku kepada tetangga, meninggalkan anak dan istrinya di Bandar Lampung.
Di kontrakan, Dayat sering bersama dengan satu orang temannya. Temannya itu pula tidak banyak dikenal warga. "Temannya itu badannya gemuk pendek. Kalau Dayat kan tinggi kurus pakai kacamata," kata Sri.
Menurut Sri, warga di sekitar kontrakan di Rempoa, Ciputat, baru mengetahui kalau Dayat adalah salah satu terduga teroris yang ditembak mati oleh Tim Densus 88 di Kampung Sawah, Ciputat dari pemberitaan media. Sebab, saat kejadian malam penembakan, Dayat tidak muncul di kontrakannya.
"Waktu pas malam itu, memang Dayat enggak pulang ke sini. Mungkin masih kerja," ungkapnya.
Diketahui, Hidayat atau Dayat salah satu dari enam terduga teroris yang tewas saat baku tembak di Kampung Sawah, Ciputat. Ia ditembak Densus 88 di gang perkampungan tempatnya tinggal, saat mengendarai sepeda motor bersama satu orang.
(hyk)