Jadi presiden tak modal cengengesan
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Ramadhan Pohan menegaskan banyak kriteria yang dibutuhkan untuk menjadi Presiden Indonesia.
Pernyataan pria akrab disapa Rampo ini merupakan tanggapan hasil survei Laboratorium Psikologi Universitas Indonesia.
"Soal muda, begini. Kita tak boleh berpatok sebatas muda. Apalagi untuk memimpin 250 juta rakyat Indonesia. Memimpin Indonesia tak boleh minim pengetahuan dan minus pengalaman multi bidang," ujar Rampo, Selasa (31/12/2013).
Untuk menjadi presiden, lanjut Rampo, tidak cukup memiliki sikap nyentrik yang mampu menyedot perhatian masyarakat.
"Memimpin Indonesia juga enggak boleh model cengengesan, asal aneh dan nyentrik mau naik gerobak barang bekas, nyetir truk sampah, atau bisa jongkok-jongkok di bantaran rel kereta api, dan seterusnya," tegasnya.
Wakil Ketua Komisi I ini justru menilai sikap-sikap orang yang seperti itu tidak menunjukkan yang sebenarnya. "Itu palsu, semu, sandiwara yang amat menipu," tuntasnya.
Pernyataan pria akrab disapa Rampo ini merupakan tanggapan hasil survei Laboratorium Psikologi Universitas Indonesia.
"Soal muda, begini. Kita tak boleh berpatok sebatas muda. Apalagi untuk memimpin 250 juta rakyat Indonesia. Memimpin Indonesia tak boleh minim pengetahuan dan minus pengalaman multi bidang," ujar Rampo, Selasa (31/12/2013).
Untuk menjadi presiden, lanjut Rampo, tidak cukup memiliki sikap nyentrik yang mampu menyedot perhatian masyarakat.
"Memimpin Indonesia juga enggak boleh model cengengesan, asal aneh dan nyentrik mau naik gerobak barang bekas, nyetir truk sampah, atau bisa jongkok-jongkok di bantaran rel kereta api, dan seterusnya," tegasnya.
Wakil Ketua Komisi I ini justru menilai sikap-sikap orang yang seperti itu tidak menunjukkan yang sebenarnya. "Itu palsu, semu, sandiwara yang amat menipu," tuntasnya.
(lns)