Indonesia di ambang krisis air
A
A
A
Sindonews.com - Daya tampung air per kapita Indonesia sebesar 54 meter kubik pada saat ini, masih berada di salah satu posisi terendah di dunia.
Deputi Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas Dedy Priatna mengatakan, bahkan angka daya tampung air per kapita Indonesia, hanya berada di atas Ethiopia.
"Kapasitasnya hanya 54 m kubik, padahal butuhnya 1975 m kubik," ujar Dedy di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa (24/12/2013).
Dia menyebutkan, di negara-negara lain daya tampung airnya jauh lebih besar. Seperti contoh Thailand sebesar 1277 m kubik per tahun, Meksiko sebesar 1104 m kubik, bahkan AS tercatat memiliki daya tampung yang paling besar yaitu 5100 m kubik.
"Oleh karena itu, kita genjot pembangunan dam, waduk, situ, embung dan lain-lain agar tampungan air dapat kita tingkatkan," ucapnya.
Hal ini dirasa penting bagi Dedy, karena di masa depan negara-negara akan banyak berperang hanya untuk memperebutkan sumber daya air dari sekarang memperebutkan minyak.
"Tapi di kita musim hujan banjir, kemarau malah kering, padahal beberapa tahun lagi sumber daya air akan menjadi langka," tandasnya.
Deputi Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas Dedy Priatna mengatakan, bahkan angka daya tampung air per kapita Indonesia, hanya berada di atas Ethiopia.
"Kapasitasnya hanya 54 m kubik, padahal butuhnya 1975 m kubik," ujar Dedy di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa (24/12/2013).
Dia menyebutkan, di negara-negara lain daya tampung airnya jauh lebih besar. Seperti contoh Thailand sebesar 1277 m kubik per tahun, Meksiko sebesar 1104 m kubik, bahkan AS tercatat memiliki daya tampung yang paling besar yaitu 5100 m kubik.
"Oleh karena itu, kita genjot pembangunan dam, waduk, situ, embung dan lain-lain agar tampungan air dapat kita tingkatkan," ucapnya.
Hal ini dirasa penting bagi Dedy, karena di masa depan negara-negara akan banyak berperang hanya untuk memperebutkan sumber daya air dari sekarang memperebutkan minyak.
"Tapi di kita musim hujan banjir, kemarau malah kering, padahal beberapa tahun lagi sumber daya air akan menjadi langka," tandasnya.
(maf)