Diperiksa Ditrekrimsus Polda, Boni Hargens dicecar 12 pertanyaan
Diperiksa Ditrekrimsus Polda, Boni Hargens dicecar 12 pertanyaan
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat Politik Boni Hargens diperiksa di Unit Cyber Crime Ditrekrimsus Polda Metro Jaya terkait laporannya terhadap Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul, Selasa (17/12/2013). Boni dicecar 12 pertanyaan seputar laporannya.
Kuasa Hukum Boni, Dion Pongkor menuturkan, pemeriksaan terhadap kliennya tersebut adalah tindak lanjut dari laporan sebelumnya. "Kita apresiasi polda karena segera menanggapi laporan kita," katanya di Polda Metro Jaya.
Pemeriksaan yang dilakukan sekira satu jam tersebut juga langsung dilakukan gelar perkara untuk meningkatkan penyidikan apakah akan ada perubahan status untuk terlapor.
Sementara, kliennya diperiksa dengan 12 pertanyaan untuk menggali informasi terkait laporan yang dibuatnya. Dalam pemeriksaan tersebut, penyidik juga menanyakan lokasi dan kata-kata yang dilontarkan Ruhut terhadap kliennya.
"Nantinya, dalam gelar perkara penyidik akan panggil ahli bahasa," tegasnya.
Sementara, Boni menegaskan pihaknya tidak akan berdamai. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Ruhut mesti jadi pembelajaran supaya tidak ada lagi sikap rasis terhadap orang lain.
"Apa yang mau didamaikan, ini supaya tidak rasis terhadap orang lain," tuturnya. Dia menegaskan, hal ini harus tetap diproses.
Selain itu, kasus ini juga diharapkan menjadi pelajaran sosial politik. Menurutnya, dia juga sudah bertemu dengan Ruhut di BK DPR namun hanya sekadar jabat tangan saja. Dia menegaskan, apa yang dilakukannya ini bukanlah urusan pribadi sehingga tidak ada tendensi dendam terkait laporannya tersebut.
Sampai saat ini, pihaknya juga tidak akan ada pencabutan laporan. Namun, bila Ruhut meminta maaf kepada rakyat Indonesia secara resmi di media baru akan didiskusikan untuk cabut laporan.
Baca berita:
Boni Hargens laporkan Ruhut Sitompul ke BK DPR
Tak mau pecat Ruhut, Demokrat dicap partai rasis
Soal pernyataan rasis, Syarief Hasan bela Ruhut
Kuasa Hukum Boni, Dion Pongkor menuturkan, pemeriksaan terhadap kliennya tersebut adalah tindak lanjut dari laporan sebelumnya. "Kita apresiasi polda karena segera menanggapi laporan kita," katanya di Polda Metro Jaya.
Pemeriksaan yang dilakukan sekira satu jam tersebut juga langsung dilakukan gelar perkara untuk meningkatkan penyidikan apakah akan ada perubahan status untuk terlapor.
Sementara, kliennya diperiksa dengan 12 pertanyaan untuk menggali informasi terkait laporan yang dibuatnya. Dalam pemeriksaan tersebut, penyidik juga menanyakan lokasi dan kata-kata yang dilontarkan Ruhut terhadap kliennya.
"Nantinya, dalam gelar perkara penyidik akan panggil ahli bahasa," tegasnya.
Sementara, Boni menegaskan pihaknya tidak akan berdamai. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Ruhut mesti jadi pembelajaran supaya tidak ada lagi sikap rasis terhadap orang lain.
"Apa yang mau didamaikan, ini supaya tidak rasis terhadap orang lain," tuturnya. Dia menegaskan, hal ini harus tetap diproses.
Selain itu, kasus ini juga diharapkan menjadi pelajaran sosial politik. Menurutnya, dia juga sudah bertemu dengan Ruhut di BK DPR namun hanya sekadar jabat tangan saja. Dia menegaskan, apa yang dilakukannya ini bukanlah urusan pribadi sehingga tidak ada tendensi dendam terkait laporannya tersebut.
Sampai saat ini, pihaknya juga tidak akan ada pencabutan laporan. Namun, bila Ruhut meminta maaf kepada rakyat Indonesia secara resmi di media baru akan didiskusikan untuk cabut laporan.
Baca berita:
Boni Hargens laporkan Ruhut Sitompul ke BK DPR
Tak mau pecat Ruhut, Demokrat dicap partai rasis
Soal pernyataan rasis, Syarief Hasan bela Ruhut
(kri)
Explore More