Minimnya pemberian ASI untuk bayi

Selasa, 17 Desember 2013 - 08:01 WIB
Minimnya pemberian ASI...
Minimnya pemberian ASI untuk bayi
A A A
Sindonews.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi mengatakan, pemberian Air Susu Ibu (ASI) ekslusif di Indonesia hanya 38 persen, hal ini membuktikan minimnya bayi Indonesia mendapatkan ASI eklusif.

Untuk itu, mendesaknya situasi ini menjadi tugas petugas kesehatan untuk memberitahukan manfaat ASI bagi para bayi.

"Selain makanan utama mereka, ASI dapat menjauhkan anak dari Hepatitis C," kata Nafsiah, saat ditemui selepas penyerahan penghargaan pengelolaan terbaik rumah sakit ibu dan bayi di Kantor Kemenkes, Jakarta, Senin 16 Desember 2013.

Berkaitan dengan ibu dan bayi, saat ini angka kemtian ibu tidak juga turun, hal ini disebabkan oleh kesehatan para ibu yang tidak baik saat hamil dan melahirkan. Menurut Menkes, pemberian Jampersal dan program Neonatal Emergensi Komperhensif yang dibiayai oleh pemerintah tidak berhasil.

Hal ini terlihat dari tidak menururnya kematian ibu dan bayi. "Ibu yang tidak sehat, karena mereka tidak mempersiapkan kehamilan dengan baik baik fisik, mental dan sosial," kata Menkes.

Saat ini, lanjutnya, banyak ditemukan para ibu yang kekurangan vitamin. Kondisi ini menunjukan tidak memanfaatkan program antanatal sehingga banyak ibu yang meninggalkan diakibatkan infeksi dan pendarahaan saat melahirkan.

"80 persen dikarenakan infeksi sudah mengurang karena banyak para ibu yang melahirkan di fasilitas kesehatan. Namun pendarahan dikarenakan terlalu mudanya usia ibu," ucapnya.

selanjutnya, pasca persalinan program KB harus lebih optimal dan dimaksimalkan. Saat ini masalah terbesat ialah rendahnya contraceptive prevalence rate (CPR) 61,9 persen, rendahnya pengguna metode kontrasepsi jangka panjang seperti IUD 3,9 persen, implant 3,3 persen dan tingginya Unmeer Need 8,5 persen.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6270 seconds (0.1#10.140)