Gereja diimbau pasang CCTV, jemaat hanya bawa Alkitab
A
A
A
Sindonews.com - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang mengimbau pihak gereja di wilayah hukumnya untuk memasang Closed Circuit Television (CCTV) terkait perayaan Hari Raya Natal mendatang. Itu sebagai bentuk antisipasi terjadinya aksi teror.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Djihartono, mengimbau para jemaat nantinya tidak membawatas saat masuk gereja. Cukup membawa Al Kitab.
“Ini sebagai salah satu langkah antisipasi dan mempermudah pengawasan. Aksi-aksi teror bisa saja terjadi, modusnya beragam. Bisa bom bunuh diri atau melempar molotov. Dan mereka kelompok teroris bisa juga menyamar menjadi jemaat sebelum melancarkan aksinya,” ungkapnya usai menggelar rapat koordinasi Pengamanan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014 di Mapolrestabes Semarang, Jumat (13/12/2013).
Ancaman itu, kata mantan Kabid Humas Polda Jawa Tengah ini, harus diantisipasi bersama. Pihaknya sendiri sudah melakukan berbagai kesiapan dengan menggelar aneka operasi. Tujuannya untuk cipta kondisi menjelang perayaan tersebut.
“Nanti akan ada model pengamanan ring. Selain personel, kami juga mempunyai metal detector, anjing pelacak. Nantinya juga akan koordinasi dengan Densus 88 untuk upaya pengamanan ini,” lanjutnya.
Djihartono merinci, sebanyak 782 anggotanya akan diturunkan menyebar dalam pengamanan itu. Selain polisi, kata Djihartono, pengamanan juga dibantu instansi terkait hingga organisasi massa. Di antaranya personel TNI, Satpol PP, Senkom, Orari, hingga Banser.
“Nanti totalnya ada 1522 personel yang turun. Model pengamanan ini berbeda dengan tahun lalu. Tahun ini kami akan buat satu posko terpadu di Simpanglima. Kami juga akan diback up dari Polda Jawa Tengah, baik Lalu Lintas, Sabhara hingga Brimob. Ada tim jibom (penjinak bom),” terangnya.
Kepala Bagian Operasi Polrestabes Semarang, AKBP Heru Sutopo, menambahkan di wilayah hukum Polrestabes Semarang total terhitung ada 207 gereja.
“Tujuh belas gereja diantaranya sudah memiliki pos tetap. Nantinya kami akan menggelar Operasi Lilin. Selama 10 hari, mulai 23 Desember,” tandasnya.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Djihartono, mengimbau para jemaat nantinya tidak membawatas saat masuk gereja. Cukup membawa Al Kitab.
“Ini sebagai salah satu langkah antisipasi dan mempermudah pengawasan. Aksi-aksi teror bisa saja terjadi, modusnya beragam. Bisa bom bunuh diri atau melempar molotov. Dan mereka kelompok teroris bisa juga menyamar menjadi jemaat sebelum melancarkan aksinya,” ungkapnya usai menggelar rapat koordinasi Pengamanan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014 di Mapolrestabes Semarang, Jumat (13/12/2013).
Ancaman itu, kata mantan Kabid Humas Polda Jawa Tengah ini, harus diantisipasi bersama. Pihaknya sendiri sudah melakukan berbagai kesiapan dengan menggelar aneka operasi. Tujuannya untuk cipta kondisi menjelang perayaan tersebut.
“Nanti akan ada model pengamanan ring. Selain personel, kami juga mempunyai metal detector, anjing pelacak. Nantinya juga akan koordinasi dengan Densus 88 untuk upaya pengamanan ini,” lanjutnya.
Djihartono merinci, sebanyak 782 anggotanya akan diturunkan menyebar dalam pengamanan itu. Selain polisi, kata Djihartono, pengamanan juga dibantu instansi terkait hingga organisasi massa. Di antaranya personel TNI, Satpol PP, Senkom, Orari, hingga Banser.
“Nanti totalnya ada 1522 personel yang turun. Model pengamanan ini berbeda dengan tahun lalu. Tahun ini kami akan buat satu posko terpadu di Simpanglima. Kami juga akan diback up dari Polda Jawa Tengah, baik Lalu Lintas, Sabhara hingga Brimob. Ada tim jibom (penjinak bom),” terangnya.
Kepala Bagian Operasi Polrestabes Semarang, AKBP Heru Sutopo, menambahkan di wilayah hukum Polrestabes Semarang total terhitung ada 207 gereja.
“Tujuh belas gereja diantaranya sudah memiliki pos tetap. Nantinya kami akan menggelar Operasi Lilin. Selama 10 hari, mulai 23 Desember,” tandasnya.
(kri)