398 Gereja di Surabaya dijaga 1.928 aparat
A
A
A
Sindonews.com - Polrestabes Surabaya menyiagakan 1.928 personel untuk mengamankan 398 Gereja di Surabaya. Personel tersebut merupakan gabungan dari TNI dan Satpol PP Kota Surabaya.
"Sistim pengamanannya kondisional sesuai dengan besar kecilnya Gereja dan tingkat kerawanan," kata Kaplrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta di Gereja Hati Kudus Yesus, Jalan Polisi Istimewa, Surabaya, Jumat 6 Desember 2013.
Ia mencontohkan, tidak mungkin gereja seperti ini akan disamakan pengamanannya dengan Gereja yang lebih kecil dengan jemaah yang lebih sedikit. Selanjutnya, polisi masih mengumpulkan data terkait pelaksanaan Misa.
Selain itu, Setija juga mengaku akan melakukan kordonasi dengan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) yang akan turut serta mengamankan Gereja saat Natal ini. Menurutnya, ormas-ormas itu memiliki tujuan yang sangat baik. Karena, bertujuan untuk menciptakan keamanan.
Yang terpenting saat ini adalah bagaimana mengkoordinasikan masing-masing elemen itu. "Sehingga nanti saat di lokasi, jangan sampai petugas pengamanan yang satu tidak saling kenal," jelasnya.
Untuk Natal tahun ini, lanjut Setija, ada perbedaan pola dari pihak kepolisian. Bahwa pengamanan menjelang pelaksanaan Natal tidaklah seseram yang dibayangkan. Seperti melakukan penyisiran bom dengan metal detector atau yang lain.
Kali ini, petugas mendatangi langsung dan berdialog dengan jemaat Gereja. Termasuk nanti akan bekerja sama dengan pemuda Gereja. Sehingga, lanjut Setija, Polisi mendapatkan masukkan terkait pengamanan ini. Termasuk apa saja yang harus dilakukan.
"Tujuannya adalah memberikan kenyamanan masyarakat saat menjalankan ibadah Natal ini," tukas Mantan Kapolres Sidoarjo. Dalam sosialisasi kali ini, Setija juga mengimbau pihak Gereja untuk memasang CCTV di sekitar Gereja.
"Sistim pengamanannya kondisional sesuai dengan besar kecilnya Gereja dan tingkat kerawanan," kata Kaplrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta di Gereja Hati Kudus Yesus, Jalan Polisi Istimewa, Surabaya, Jumat 6 Desember 2013.
Ia mencontohkan, tidak mungkin gereja seperti ini akan disamakan pengamanannya dengan Gereja yang lebih kecil dengan jemaah yang lebih sedikit. Selanjutnya, polisi masih mengumpulkan data terkait pelaksanaan Misa.
Selain itu, Setija juga mengaku akan melakukan kordonasi dengan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) yang akan turut serta mengamankan Gereja saat Natal ini. Menurutnya, ormas-ormas itu memiliki tujuan yang sangat baik. Karena, bertujuan untuk menciptakan keamanan.
Yang terpenting saat ini adalah bagaimana mengkoordinasikan masing-masing elemen itu. "Sehingga nanti saat di lokasi, jangan sampai petugas pengamanan yang satu tidak saling kenal," jelasnya.
Untuk Natal tahun ini, lanjut Setija, ada perbedaan pola dari pihak kepolisian. Bahwa pengamanan menjelang pelaksanaan Natal tidaklah seseram yang dibayangkan. Seperti melakukan penyisiran bom dengan metal detector atau yang lain.
Kali ini, petugas mendatangi langsung dan berdialog dengan jemaat Gereja. Termasuk nanti akan bekerja sama dengan pemuda Gereja. Sehingga, lanjut Setija, Polisi mendapatkan masukkan terkait pengamanan ini. Termasuk apa saja yang harus dilakukan.
"Tujuannya adalah memberikan kenyamanan masyarakat saat menjalankan ibadah Natal ini," tukas Mantan Kapolres Sidoarjo. Dalam sosialisasi kali ini, Setija juga mengimbau pihak Gereja untuk memasang CCTV di sekitar Gereja.
(kri)