Tuhan Yesus memberikan hati yang baru
A
A
A
Sindonews.com - Pada tanggal 27-30 Oktober 2011 saya mengikuti Retret Penyembuhan Batin di Lembah Karmel, meskipun saya sudah memberikan kesaksian di akhir retret, saya ingin sekali memberikan kesaksian secara lengkap selama saya mengikuti retret tersebut.
Hari Pertama (Kamis, 27 Oktober 2011)
Saya tiba di Lembah Karmel pada pagi hari dan acara retret baru dimulai sore harinya. Acara dimulai dengan retret dan diakhiri dengan adorasi pada malam hari.
Ketika saya mengikuti adorasi saya terdorong untuk mendoakan almarhum ayah saya. Dia seorang penganut agama Budha, dia telah meninggal dunia pada tahun 2002 dan tanggal 24 Oktober 2011 merupakan hari ulang tahunnya.
Dalam adorasi, saya merasa mendapatkan kekuatan dari Tuhan Yesus dan Tuhan Yesus memberikan peneguhan kepada saya bahwa Allah telah memberikan keselamatan dan kebahagiaan abadi kepada beliau. Saya merasa damai dan sukacita dan saya bersyukur dan bersyukur kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria.
Hari Kedua (Jumat, 28 Oktober 2011)
Pada hari kedua sesudah makan siang saya menyempatkan diri untuk konseling dengan seorang frater CSE dan dalam konseling itu saya mendapatkan beberapa hal yang berguna dalam kehidupan iman saya, yaitu 1) saya selalu bersyukur dan bersyukur atas kasih-Nya kepada saya, 2) untuk selalu menyerukan nama Yesus sebab “barang siapa yang menyerukan nama Yesus akan diselamatkan” (bdk. Kis 2:21), 3) menjadikan Yesus sebagai sahabat saya, 4) devosi kepada Ekaristi (setia menghayati perayaan ekaristi dan adorasi), dan 4) devosi kepada Bunda Maria dan kepada pelindung saya, yakni Santo Rafael.
Selain itu Jumat malam saat adorasi, saya menyadari bahwa saya mengalami luka batin yang amat berat dan saya merasa bahwa hati saya terpecah. Ketika saya berdoa dan dalam imajinasi iman, Tuhan Yesus mendatangi saya dan memeluk saya. Dia bertanya kepada saya, “Apakah saya mau sembuh?” dan saya menjawab dengan penuh keyakinan, “Yesus, aku mau sembuh”.
Saat itulah, Tuhan Yesus memberikan hati yang baru dan mengganti hati saya yang lama. Hati saya mengalami damai-Nya yang begitu indah dan bersyukur bahwa Yesus telah menyembuhkan luka-luka batin saya.
Hari Ketiga (Sabtu, 29 Oktober 2011)
Hari sabtu siang sebelum mengaku dosa, saya terkenang akan masa lalu saya, saya teringat akan pengalaman trauma yang saya alami dan pada saat itu Tuhan Yesus dan Bunda Maria menguatkan saya agar saya rela mengampuninya. Kemudiaan saat pengakuan dosa, saya mendapatkan penghiburan besar dan pengampunan dari Tuhan Yesus melalui seorang imam.
Imam itu berkata, "selama manusia mau bertobat dan kembali kepada Tuhan, maka kerahiman Allah yang tak terbatas akan mengampuni dosa-dosanya. Bila kamu digoda pada pengalaman masa lampau, usirlah godaan itu di dalam nama Yesus dan katakan Yesus telah mengampuniku".
Sore harinya, pada saat saya melakukan pembasuhan kaki dengan seorang figur ayah dan mama saya, saya merasa kedamaian dan kelegaan yang besar sekali. Pada malam hari ketika mengikuti Persekutuan Doa hati saya dipenuhi hadirat Tuhan yang besar, sulit untuk menggambarkannya, yang jelas hati saya dipenuhi rasa syukur dan syukur kepadanya.
Setelah selesai mengikuti Persekutuan Doa, bersama dengan kelima teman saya, kami bersyukur kepada Tuhan Yesus atas kasih-Nya dan pertolongan serta perlindungan Bunda Maria kepada kami.
Terima kasih Tuhan Yesus Kristus untuk jamahan-Nya dan Bunda Maria yang selalu menghibur kami baik dalam kesedihan dan pertobatan. Semoga sharing ini dalam Retret Penyembuhan Batin ini dapat memberikan kekuatan iman, bahwa Yesus tidak hanya menyembuhkan hati kita, akan tetapi Dia memberikan kita hati yang baru.
Sungguh pengalaman yg begitu indah bagi saya pada acara retret ini. Terima kasih untuk doa-doa para romo, frater dan suster di Lembah Karmel. Semoga Tuhan Yesus selalu memberkati pelayanan para romo, frater dan Suster dan kita semua.
(Oleh: Rafael Suryadi Salim/jawaban.com)
Hari Pertama (Kamis, 27 Oktober 2011)
Saya tiba di Lembah Karmel pada pagi hari dan acara retret baru dimulai sore harinya. Acara dimulai dengan retret dan diakhiri dengan adorasi pada malam hari.
Ketika saya mengikuti adorasi saya terdorong untuk mendoakan almarhum ayah saya. Dia seorang penganut agama Budha, dia telah meninggal dunia pada tahun 2002 dan tanggal 24 Oktober 2011 merupakan hari ulang tahunnya.
Dalam adorasi, saya merasa mendapatkan kekuatan dari Tuhan Yesus dan Tuhan Yesus memberikan peneguhan kepada saya bahwa Allah telah memberikan keselamatan dan kebahagiaan abadi kepada beliau. Saya merasa damai dan sukacita dan saya bersyukur dan bersyukur kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria.
Hari Kedua (Jumat, 28 Oktober 2011)
Pada hari kedua sesudah makan siang saya menyempatkan diri untuk konseling dengan seorang frater CSE dan dalam konseling itu saya mendapatkan beberapa hal yang berguna dalam kehidupan iman saya, yaitu 1) saya selalu bersyukur dan bersyukur atas kasih-Nya kepada saya, 2) untuk selalu menyerukan nama Yesus sebab “barang siapa yang menyerukan nama Yesus akan diselamatkan” (bdk. Kis 2:21), 3) menjadikan Yesus sebagai sahabat saya, 4) devosi kepada Ekaristi (setia menghayati perayaan ekaristi dan adorasi), dan 4) devosi kepada Bunda Maria dan kepada pelindung saya, yakni Santo Rafael.
Selain itu Jumat malam saat adorasi, saya menyadari bahwa saya mengalami luka batin yang amat berat dan saya merasa bahwa hati saya terpecah. Ketika saya berdoa dan dalam imajinasi iman, Tuhan Yesus mendatangi saya dan memeluk saya. Dia bertanya kepada saya, “Apakah saya mau sembuh?” dan saya menjawab dengan penuh keyakinan, “Yesus, aku mau sembuh”.
Saat itulah, Tuhan Yesus memberikan hati yang baru dan mengganti hati saya yang lama. Hati saya mengalami damai-Nya yang begitu indah dan bersyukur bahwa Yesus telah menyembuhkan luka-luka batin saya.
Hari Ketiga (Sabtu, 29 Oktober 2011)
Hari sabtu siang sebelum mengaku dosa, saya terkenang akan masa lalu saya, saya teringat akan pengalaman trauma yang saya alami dan pada saat itu Tuhan Yesus dan Bunda Maria menguatkan saya agar saya rela mengampuninya. Kemudiaan saat pengakuan dosa, saya mendapatkan penghiburan besar dan pengampunan dari Tuhan Yesus melalui seorang imam.
Imam itu berkata, "selama manusia mau bertobat dan kembali kepada Tuhan, maka kerahiman Allah yang tak terbatas akan mengampuni dosa-dosanya. Bila kamu digoda pada pengalaman masa lampau, usirlah godaan itu di dalam nama Yesus dan katakan Yesus telah mengampuniku".
Sore harinya, pada saat saya melakukan pembasuhan kaki dengan seorang figur ayah dan mama saya, saya merasa kedamaian dan kelegaan yang besar sekali. Pada malam hari ketika mengikuti Persekutuan Doa hati saya dipenuhi hadirat Tuhan yang besar, sulit untuk menggambarkannya, yang jelas hati saya dipenuhi rasa syukur dan syukur kepadanya.
Setelah selesai mengikuti Persekutuan Doa, bersama dengan kelima teman saya, kami bersyukur kepada Tuhan Yesus atas kasih-Nya dan pertolongan serta perlindungan Bunda Maria kepada kami.
Terima kasih Tuhan Yesus Kristus untuk jamahan-Nya dan Bunda Maria yang selalu menghibur kami baik dalam kesedihan dan pertobatan. Semoga sharing ini dalam Retret Penyembuhan Batin ini dapat memberikan kekuatan iman, bahwa Yesus tidak hanya menyembuhkan hati kita, akan tetapi Dia memberikan kita hati yang baru.
Sungguh pengalaman yg begitu indah bagi saya pada acara retret ini. Terima kasih untuk doa-doa para romo, frater dan suster di Lembah Karmel. Semoga Tuhan Yesus selalu memberkati pelayanan para romo, frater dan Suster dan kita semua.
(Oleh: Rafael Suryadi Salim/jawaban.com)
(kri)