Anak tertolak yang menemukan kasih Tuhan

Sabtu, 30 November 2013 - 19:10 WIB
Anak tertolak yang menemukan kasih Tuhan
Anak tertolak yang menemukan kasih Tuhan
A A A
Sindonews.com - Berlatar belakang keluarga yang tidak mampu, Melkior memiliki seorang ayah yang selalu mengatakan padanya bahwa ia anak sial dan mati saja. Bukan hanya itu, suatu kejadian yang sangat membekas dalam hidupnya adalah pada saat ia kecil dan ingin merayakan natal bersama teman-temannya di gereja.

Dengan baju terbaiknya, Melkior pergi ke gereja. Tak disangka, sampai disana ia diusir karena baju yang ia kenakan tidak seperti teman-teman yang lain. Sejak saat paling mengecewakan itu, ia berjanji bahwa ia tidak akan menginjakkan kaki lagi di gereja.

Sejak saat itu ia hidup dijalan dengan kekuatannya sendiri. Ia menganggap bahwa orang baru bisa dihargai karena ada uang. Ia melakukan apapun demi uang. Dari umur delapan tahun ia menjadi pencopet, rampok, mencuri keadaan bermotor, dan terlibat dalam penjualan dan pemakakaian narkotik.

Bahkan, ia tidak mempedulikan siapapun. Ia merasa tidak membutuhkan siapa-siapa dan ia tidak butuh Tuhan. Ia ingin membuktikan pada dunia bahwa ia mampu menjadi orang yang dihargai. Hingga pada suatu hari ia akhirnya tertangkap oleh orang-orang yang melihat ia mencuri mobil.

Teman-temannya tidak membantu waktu ia dalam keadaan itu. tidak ada harapan dan tidak ada yang menolong. Orang-orang itu berniat untuk membakar Melkior saat itu. Pada saat itulah ia mengingat satu pribadi yang sudah lama ia tinggalkan dan ia hujat. Ia teringat pada Yesus dan meminta pertolongan pada Tuhan dan mukjizat pun terjadi. Tuhan menolongnya dan ia tidak jadi dibakar.

Pada suatu retret, Melkior dipulihkan dan dibaptis. Tetapi akhirnya ia harus mengalami cobaan yang lain. Ia harus masuk ke bui lagi. Di dalam penjara ia bergumul. Ia tidak pernah merasakan hal ini sebelumnya. Pada saat ia berjalan bersama iblis, ia tidak pernah mengalami masa sulit.

Justru pada saat ia berjalan bersama Tuhan, belum ada satu hari ia ikut Tuhan, ia langsung masuk dalam penjara. Ia merasa terlalu banyak hal sulit. Ia sempat protes pada Tuhan. Di dalam penjara, Melkior mendapat perlakuan yang tidak baik bahkan kasar. Ia dipukul dan diancam.

Pada suatu hari ia teringat pada suasana natal yang ia pernah rasakan. Ia rindu sekali untuk merasakan hal itu lagi. Ia mulai berlutut di kamar selnya dan memohon pada Tuhan untuk ia dapat rasakan lagi suasana natal itu. Pada saat itu ia merasa tangan yang besar dan hangat memeluk tubuhnya dengan penuh kasih. Dan ia merasakan pelukan seorang Bapa yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Mukjizat lain pun ia alami. Sesuai dengan keinginan dan doanya, ia pun dibebaskan dari penjara. Tepat dua minggu sebelum hari Natal tahun 1999 Melkior menghirup udara bebas karena kasus-kasusnya dinyatakan ditutup.

Setelah 20 tahun mengembara di dunia kejahatan, Melkior untuk pertama kalinya merasakan Natal yang begitu dirindukannya. Sebuah Natal yang sebenarnya karena Tuhan Yesus sudah lahir dalam kehidupannya.

Delapan tahun kemudian Melkior menjadi seorang yang memiliki hati untuk melayani di jalan. Ia menemui semua orang-orang yang kurang beruntung, yang harus hidup di jalan. Ia mulai memberikan mereka kasih dan perhatian.

Ia menyuruh mereka untuk tinggal di rumah singgah atau bahkan di rumahnya sendiri. Ia memberi motivasi untuk setiap mereka yang sepertinya tidak ada harapan. Memberi hidupnya untuk para orang-orang yang kurang beruntung ini.

Contohnya Suparno, anak asuh Melkior yang dulunya anak jalanan sekarang telah memiliki mobil angkot sendiri untuk usahanya. Juga keluarga Hembring yang akhirnya memiliki warung dan usaha sendiri yang akhirnya mampu menyekolahkan anak-anak mereka sampai Perguruan Tinggi. Teladan yang bisa dijadikan contoh untuk jaman seperti sekarang ini.

(Sumber: www.jawaban.com)
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7494 seconds (0.1#10.140)