KPK tetap usut Widodo meski dekat dengan Istana

Kamis, 21 November 2013 - 11:23 WIB
KPK tetap usut Widodo...
KPK tetap usut Widodo meski dekat dengan Istana
A A A
Sindonews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tetap mengusut keterlibatan Direktur Kernel Oil Private Limited Singapura Widodo Ratanachaitong meski yang bersangkutan diduga dekat dengan Istana.

"Dalam hukum tidak ada dekat-dekatan Istana, kalian wartawan sama saja kedudukannya, sama dengan presiden. Equality before the law, wartawan posisinya sama dengan presiden, sama dengan rakyat biasa," ungkap Ketua KPK Abraham Samad usai menghadiri pelantikan Wakil Jaksa Agung baru Andhi Nirwanto, di Gedung Kejangung, Jakarta, Kamis (21/11/13).

Pernyataan itu disampaikan Abraham menjawab pertanyaan bagaimana sikap KPK bila melihat dugaan kedekatan Widodo dengan Istana.

Pendiri Anti Corruption Commission (ACC) Makassar ini membenarkan Jumat 15 November 2013 pekan lalu, Widodo tidak memenuhi panggilan pemeriksaan KPK. Tetapi yang bisa dipastikan, KPK akan melayangkan surat panggilan kedua.

"Widodo dalam waktu dekatlah akan dilakukian pemanggilan ulang," tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, nama Edhie Baskoro Yudhyono (Ibas), Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam, dan Istana disebut-sebut dalam pusaran kasus itu.

Dalam dokumen yang diperoleh SINDO disebutkan, pembicaraan Ardi dan Direktur Kernel Oil Private Limited Singapura Widodo Ratanachaitong pada 24 Juni 2013 pukul 21.03 WIB selama sekira 15 menit, terungkap bahwa Widodo merupakan aktor yang dekat dengan Ibas, Dipo Alam, dan Istana.

"Bahwa benar berhubungan dengan Widodo, Cumlaude di Australia dan punya tujuh perusahaan minyak di luar negeri semuanya CNC, bahwa Widodo mempunyai jaringan ke Istana, Ibas, DPR, dan sampai kepada Dipo Alam," bunyi petikan pembicaraan Widodo dengan Ardi.

Widodo, Kernel Oil Indonesia, dan Simon disebutkan dalam dakwaan Simon oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai penyuap USD900.000 dan SGD200.000 kepada Rudi Rubiandini.

Saat pemeriksaan Ardi sebagai saksi pada akhir September 2013, kepada penyidik Ardi membenarkan suara pembicaraan tersebut adalah suara dirinya dengan Widodo. Ardi menyatakan, maksud pernyataan, "Bahwa benar berhubungan dengan Widodo, Cumlaude di Australia dan punya tujuh perusahaan minyak di luar negeri semuanya CNC, bahwa Widodo mempunyai jaringan ke Istana, Ibas, DPR, dan sampai kepada Dipo Alam." bahwa keterangan itu berasal dari Widodo.

"Keterangan itu berasal dari Widodo Ratanachaitong sendiri. Informarsi tersebut (ingin) saya sampaikan kepada Rudi Rubiandini," ungkap Ardi di hadapan penyidik KPK, seperti tertuang dalam dokumen Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang diperoleh SINDO.

Tetapi Ardi mengaku tidak mengetahui tujuh perusahaan yang disampaikan Widodo. Dalam perbincangan dengan Widodo yang disadap KPK itu, kata Ardi petinggi Fossus Energy Ltd, Fortek Thailand Pte Ltd, dan World Petroleum Pte Ltd tersebut bahkan menyampaikan bahwa sejak BP Migas dipimpin oleh Kardaya Warnika dan Raden Priyono.

"Maksud saya melaporkan kepada Rudi Rubiandini, apabila berhubungan dengan Widodo Ratanachaitong akan membuat Ibas dan Istana tenang. Saya hanya melaporkan informasi yang diberikan Widodo Ratanachaitong bahwa yang bersangkutan dekat dengan Istana," tandas Ardi.

Baca berita:
KPK kaji pemutusan 18 kontraktor SKK Migas
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7506 seconds (0.1#10.140)