Ini keuntungan jadi dosen tetap non PNS
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Ditjen Dikti Kemendikbud Supriadi Rustad mengatakan, selama ini pemerintah telah menempuh afirmasi di bidang pendidikan tinggi.
Beberapa diantaranya yakni, penegerian perguruan tinggi, pembukaan perguruan tinggi baru termasuk akademi komunitas, dan pemberian pemberian mandat program studi.
“Upaya ini harus segera diikuti oleh langkah penyiapan pendidik dosen yang merupakan bagian utama pendidikan tinggi,” katanya di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Selasa (19/11/2013).
Supriadi menjelaskan, selama enam bulan 407 calon dosen tetap non PNS akan mendapatkan pembekalan dari Ditjen Dikti. Selama enam bulan ini pula mereka akan mendapatkan gaji. Dia menyebutkan, nominalnya lebih kompetitif dibandingkan gaji PNS baru.
Setelah itu pada bulan ketujuh mereka akan diangkat menjadi dosen tetap non PNS dan mendapat Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) layaknya dosen pada umumnya. Setelah satu tahun mereka dapat mengajukan jabatan fungsional sebagai asisten ahli.
"Jenjang karir pada satu depan sudah jelas. Setelah dua tahun bisa mengikuti sertifikasi dosen. Jika lulus maka melekat tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok," kata Supriadi.
Sedangkan mengenai beasiswa unggulan, dia menjelaskan, sampai saat ini total beasiswa untuk calon dosen tidak kurang dari 7.000 orang. Supriadi merunutkan, penerima beasiswa pada pada 2011 sebanyak 1.200 orang, 2012 sebanyak 2.300 orang, dan pada 2013 sebanyak 3.600 orang.
"Untuk pertama kali, sejak 2011 telah diluncurkan beasiswa calon dosen berupa studi lanjut S2 dan S3 dalam dan luar negeri. Sebanyak 10 persen peserta mengikuti studi di Amerika Serikat, Inggris, dan Australia,” pungkasnya.
Baca berita:
Pendidikan nonformal bantu cerdaskan anak bangsa
Beberapa diantaranya yakni, penegerian perguruan tinggi, pembukaan perguruan tinggi baru termasuk akademi komunitas, dan pemberian pemberian mandat program studi.
“Upaya ini harus segera diikuti oleh langkah penyiapan pendidik dosen yang merupakan bagian utama pendidikan tinggi,” katanya di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Selasa (19/11/2013).
Supriadi menjelaskan, selama enam bulan 407 calon dosen tetap non PNS akan mendapatkan pembekalan dari Ditjen Dikti. Selama enam bulan ini pula mereka akan mendapatkan gaji. Dia menyebutkan, nominalnya lebih kompetitif dibandingkan gaji PNS baru.
Setelah itu pada bulan ketujuh mereka akan diangkat menjadi dosen tetap non PNS dan mendapat Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) layaknya dosen pada umumnya. Setelah satu tahun mereka dapat mengajukan jabatan fungsional sebagai asisten ahli.
"Jenjang karir pada satu depan sudah jelas. Setelah dua tahun bisa mengikuti sertifikasi dosen. Jika lulus maka melekat tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok," kata Supriadi.
Sedangkan mengenai beasiswa unggulan, dia menjelaskan, sampai saat ini total beasiswa untuk calon dosen tidak kurang dari 7.000 orang. Supriadi merunutkan, penerima beasiswa pada pada 2011 sebanyak 1.200 orang, 2012 sebanyak 2.300 orang, dan pada 2013 sebanyak 3.600 orang.
"Untuk pertama kali, sejak 2011 telah diluncurkan beasiswa calon dosen berupa studi lanjut S2 dan S3 dalam dan luar negeri. Sebanyak 10 persen peserta mengikuti studi di Amerika Serikat, Inggris, dan Australia,” pungkasnya.
Baca berita:
Pendidikan nonformal bantu cerdaskan anak bangsa
(kri)