Disebut terima uang, Evita berencana lapor ke Bareskrim
A
A
A
Sindonews.com - Tak hanya Tantowi Yahya yang membantah terima uang dari pemecatan Direksi TVRI, hal serupa juga dilakukan Anggota Komisi I DPR lainnya, Evita Nursanty.
"Jelas tidak benar, ini orang-orang dengan kepentingannya diganggu. Saya dan Tantowi kan vokal dalam kasus ini, nah yang vokal-vokal ini yang kena," kata Evita di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2013).
Dengan beredar pesan itu, dirinya pun berencana melaporkan persoalan ini ke kepolisian. "(Melaporkan) ke Bareskrim atas nama Komisi I," terangnya.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini juga menyampaikan kalau dirinya mengusulkan supaya Komisi I memanggil pihak-pihak yang disebut dalam pesan singkat tersebut.
"Kita besok akan panggil TVRI, dan semua yang terlibat di SMS itu, kita minta klarifikasi. Ini musti diklarifikasi, ini kan namanya pencemaran nama baik, karena ini bahaya sekali," pungkasnya.
Sebelumnya, pesan singkat mengenai dugaan aliran dana senilai Rp3 miliar ke Komisi I DPR dari pemecatan Direksi TVRI beredar. Namun, tak jelas siapa yang mengirimkannya.
Dalam pesan itu dituliskan agar Komisi I merubah keputusan mereka agar Dewan Pengawas TVRI tidak memecat Direksi TVRI tersebut.
Berikut isi pesan tersebut:
Saya merasa prihatin atas yang saya lakukan bersama direksi TVRI.Sejak kisruh pemecatan direksi TVRI,terjadi perlawanan yg serius dari direksi TVRI. saya ada dikelompok direksi TVRI. Tapi saya tidak bisa menutup mata saya,ketika uang Rp3 miliar harus kami serahkan ke anggota DPR RI khususnya komisi 1.Saya ingat ketika uang itu disiapkan oleh IRWAN HENDARMIN pada tgl 16 Oktober. Disitu kami rapat ada Krisna,Imam,Suntoko,Agus Heryadi. untuk persiapan membawa uang ke Bandung. Dari hp no 08231178586 ..Justru menurut saya akan membuat TVRI tidak bekerja sebagai mana mestinya..SMS ini saya buat sebagai pertanggung jawaban moral saya untuk TVRI..agar TVRI tidak gonjang ganjing terus..menurut saya biarkan sistem berjalan..dan meminta kepada komisi 1 untuk benar benar bicara benar bukan karena Rp3 miliar yang kami serahkan..karena semuanya menurut saya adalah hak DEWAS TVRI sehingga TVRI bisa mandiri .. STOP POLITISASI kasus TVRI Kami ingin TVRI MAJU..Saya juga harus menghubungi Yuni Sarah dan Iis Dahlia untuk berkaraoke ria di Bandung tepatnya di CVT karaoke. Uang kami serahkan kepada HAYONO ISMAN,EVITA,dan TANTOWI YAHYA, untuk mencegah pemecatan direksi. Ini dilakukan diluar sistem yang ada di TVRI. Sebagai orang lama,sebenarnya baru kali ini saya mengetahui politik semacam ini. ada rasa takut, dan berat.
Baca berita:
Dituding terima uang, Tantowi merasa difitnah
"Jelas tidak benar, ini orang-orang dengan kepentingannya diganggu. Saya dan Tantowi kan vokal dalam kasus ini, nah yang vokal-vokal ini yang kena," kata Evita di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2013).
Dengan beredar pesan itu, dirinya pun berencana melaporkan persoalan ini ke kepolisian. "(Melaporkan) ke Bareskrim atas nama Komisi I," terangnya.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini juga menyampaikan kalau dirinya mengusulkan supaya Komisi I memanggil pihak-pihak yang disebut dalam pesan singkat tersebut.
"Kita besok akan panggil TVRI, dan semua yang terlibat di SMS itu, kita minta klarifikasi. Ini musti diklarifikasi, ini kan namanya pencemaran nama baik, karena ini bahaya sekali," pungkasnya.
Sebelumnya, pesan singkat mengenai dugaan aliran dana senilai Rp3 miliar ke Komisi I DPR dari pemecatan Direksi TVRI beredar. Namun, tak jelas siapa yang mengirimkannya.
Dalam pesan itu dituliskan agar Komisi I merubah keputusan mereka agar Dewan Pengawas TVRI tidak memecat Direksi TVRI tersebut.
Berikut isi pesan tersebut:
Saya merasa prihatin atas yang saya lakukan bersama direksi TVRI.Sejak kisruh pemecatan direksi TVRI,terjadi perlawanan yg serius dari direksi TVRI. saya ada dikelompok direksi TVRI. Tapi saya tidak bisa menutup mata saya,ketika uang Rp3 miliar harus kami serahkan ke anggota DPR RI khususnya komisi 1.Saya ingat ketika uang itu disiapkan oleh IRWAN HENDARMIN pada tgl 16 Oktober. Disitu kami rapat ada Krisna,Imam,Suntoko,Agus Heryadi. untuk persiapan membawa uang ke Bandung. Dari hp no 08231178586 ..Justru menurut saya akan membuat TVRI tidak bekerja sebagai mana mestinya..SMS ini saya buat sebagai pertanggung jawaban moral saya untuk TVRI..agar TVRI tidak gonjang ganjing terus..menurut saya biarkan sistem berjalan..dan meminta kepada komisi 1 untuk benar benar bicara benar bukan karena Rp3 miliar yang kami serahkan..karena semuanya menurut saya adalah hak DEWAS TVRI sehingga TVRI bisa mandiri .. STOP POLITISASI kasus TVRI Kami ingin TVRI MAJU..Saya juga harus menghubungi Yuni Sarah dan Iis Dahlia untuk berkaraoke ria di Bandung tepatnya di CVT karaoke. Uang kami serahkan kepada HAYONO ISMAN,EVITA,dan TANTOWI YAHYA, untuk mencegah pemecatan direksi. Ini dilakukan diluar sistem yang ada di TVRI. Sebagai orang lama,sebenarnya baru kali ini saya mengetahui politik semacam ini. ada rasa takut, dan berat.
Baca berita:
Dituding terima uang, Tantowi merasa difitnah
(kri)