Pendidikan di rumah & sekolah pengaruhi moral anak
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Agama (Kemenag) Zubaidi mengatakan, berkaitan dengan pornografi, maka akan bersinggungan dengan moralitas individu dan kelompok.
Menurutnya, untuk itu perlu dilakukan penyadaran dan kesadaran individu dan dan anggota masyarakat. “Sosialisasi harus lebih digalakkan, baik dengan tegas dalam regulasi,” kata Zubaidi, saat ditemui di kantor Kemenag di Jakarta, Kamis (14/11/2013).
Menurut dia, Kemenag akan berperan dalam sisi edukasi melalui pendidikan agama secara formal. Bukan hanya agama Islam yang ada di madrasah, tetapi kepada sekolah agama lain.
Hal ini merupakan tanggung jawab yang harus diberikan dalam pembekalan akhlak. “Walaupun sekarang ada wacana untuk mengikuti kondisi kekinian, namun perlu goresan dari pada guru dan pengelola lembaga pendidikan dalam hal ini,” ujarnya.
Melalui kurikulum yang disusun untuk memperkenalkan hal penting mengenai budaya bangsa, kesopanan dan adat istiadat, maka juga harus dibarengi dengan implementasi dan pemantauan dari para guru khususnya orang tua.
Selain itu, bukan hanya pada edukasi secara formal kepada anak-anak, tetapi juga masyarakat juga harus mengetahui akan bahaya pornografi sehingga mereka dapat melakukan pengendalian diri. “Edukasi ini harus dilakukan kepada masyarakat dan orang tua harus meningkatkan kontrol kepada anak-anaknya,” tegasnya.
Berita terkait:
Pemerintah kerahkan semua lini untuk cegah pornografi.
Menurutnya, untuk itu perlu dilakukan penyadaran dan kesadaran individu dan dan anggota masyarakat. “Sosialisasi harus lebih digalakkan, baik dengan tegas dalam regulasi,” kata Zubaidi, saat ditemui di kantor Kemenag di Jakarta, Kamis (14/11/2013).
Menurut dia, Kemenag akan berperan dalam sisi edukasi melalui pendidikan agama secara formal. Bukan hanya agama Islam yang ada di madrasah, tetapi kepada sekolah agama lain.
Hal ini merupakan tanggung jawab yang harus diberikan dalam pembekalan akhlak. “Walaupun sekarang ada wacana untuk mengikuti kondisi kekinian, namun perlu goresan dari pada guru dan pengelola lembaga pendidikan dalam hal ini,” ujarnya.
Melalui kurikulum yang disusun untuk memperkenalkan hal penting mengenai budaya bangsa, kesopanan dan adat istiadat, maka juga harus dibarengi dengan implementasi dan pemantauan dari para guru khususnya orang tua.
Selain itu, bukan hanya pada edukasi secara formal kepada anak-anak, tetapi juga masyarakat juga harus mengetahui akan bahaya pornografi sehingga mereka dapat melakukan pengendalian diri. “Edukasi ini harus dilakukan kepada masyarakat dan orang tua harus meningkatkan kontrol kepada anak-anaknya,” tegasnya.
Berita terkait:
Pemerintah kerahkan semua lini untuk cegah pornografi.
(maf)