Komitmen masyarakat untuk KB kurang

Selasa, 12 November 2013 - 19:34 WIB
Komitmen masyarakat untuk KB kurang
Komitmen masyarakat untuk KB kurang
A A A
Sindonews.com - Kepala Pusat BKKBN Fasli Jalal mengatakan, jumlah pasangan subur saat ini terdapat 45 juta, sedangkan yang baru terjangkau Keluarga Berencana (KB) baru 58 persen atau 20 juta.

Diperkirakan, di era Kartu Jakarta Sehat (KJS) akan ada peserta KB baru sebanyak 8 juta, maka penambahan alat kontrasepsi juga harus sebanyak 8 juta.

Namun, belajar dari kendala saat pelaksanaan jampersal, alat kontrasepsi sudah disediakan. Tetapi lebih banyak masyarakat yang memilih KB jangka pendek seperti kondom.

"Jika sudah memasang KB kebanyakan dari mereka dilepas lagi. Ini menandakan kurang mantapnya pengetahuan dan komitmen mereka untuk ber-KB," kata Fasli saat ditemui di Jakarta, Selasa (12/11/2013).

Di sisi lain, dia mengatakan, uji kompetensi merupakan bukti yang dilakukan pemerintah untuk menaikan taraf kemampuan para bidan. Sehingga saat mereka langsung ditempatkan tidak ada keraguan karena ketidakmampuan.

Saat ini, terdapat 800-an bidan yang mutunya sangat bervariasi. Maka dimana pun para bidan berada, maka uji kompetensi akan sama standarnya secara nasional.

Plt Ketua Umum Emi Nurjasmi Ikatan Bidan Indonesia (IBI) mengatakan, pfofesi bidan merupakan petugas kesehatan yang strategis. Tugas bidan sebagai memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta kesehatan reproduksi perempuan dan KB, selain itu bidan juga harus meningkatkan status kesehatan ibu dan anak.

Menurut dia, hasil penelitian membuktikan bahwa dalam mempersiapkan generasi yang berkualitas persiapan dimulai sejak hamil, pengawasan selama hamil, pertolongan persalinan yang bersih dan aman, asuhan bayi dan balita yang berkualitas serta kesiapan menjadi orang tua.

"Pemenuhan gizi bayi dan balita, sangat menentukan kualitas anak sebagai penerus generasi masa depan," ujarnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3790 seconds (0.1#10.140)