SBY tanggapi kritik dan fitnah lewat buku Selalu Ada Pilihan
A
A
A
Sindonews.com - Selama sembilan tahun nejalani tugasnya sebagai Presiden, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku banyak mendapat kritik dan fitnah dari publik dan berbagai kalangan. Kritik dan fitnah itu akan dia respons melalui sebuah buku yang ditulisnya sendiri.
“Awal Desember ini, cerita yang penuh kejutan itu akan saya bukukan. Saya menulisnya sendiri, termasuk judulnya 'Selalu Ada Pilihan',” ungkap Presiden SBY melalui akun twitternya @SBYudhoyono, Minggu, 10 November 2013 malam.
Seperti sebuah batik, SBY menilai buku “Selalu Ada Pilihan” berisi banyak pelajaran buat dirinya pribadi. “Mudah-mudahan jadi pelajaran buat kita semua,” terang SBY.
Dia menjelaskan, buku yang ditulis dan diberi judul sendiri olehnya itu akan didedikasikan untuk Presiden yang akan datang agar lebih siap menghadapi tantangan, ujian, dan cobaan seperti yang dialaminya sebaga Presiden.
SBY ingin berbagi pengalaman sebagai pemimpin bangsa kepada Presiden penerusnya melalui sebuah buku. “Anggaplah buku ini hak jawab saya terhadap gunjingan, kritik, cemooh bahkan fitnah yang saya alami selama memimpin lebih dari sembilan tahun ini,” jelas SBY.
SBY alihkan isu penyadapan dengan kemacetan
“Awal Desember ini, cerita yang penuh kejutan itu akan saya bukukan. Saya menulisnya sendiri, termasuk judulnya 'Selalu Ada Pilihan',” ungkap Presiden SBY melalui akun twitternya @SBYudhoyono, Minggu, 10 November 2013 malam.
Seperti sebuah batik, SBY menilai buku “Selalu Ada Pilihan” berisi banyak pelajaran buat dirinya pribadi. “Mudah-mudahan jadi pelajaran buat kita semua,” terang SBY.
Dia menjelaskan, buku yang ditulis dan diberi judul sendiri olehnya itu akan didedikasikan untuk Presiden yang akan datang agar lebih siap menghadapi tantangan, ujian, dan cobaan seperti yang dialaminya sebaga Presiden.
SBY ingin berbagi pengalaman sebagai pemimpin bangsa kepada Presiden penerusnya melalui sebuah buku. “Anggaplah buku ini hak jawab saya terhadap gunjingan, kritik, cemooh bahkan fitnah yang saya alami selama memimpin lebih dari sembilan tahun ini,” jelas SBY.
SBY alihkan isu penyadapan dengan kemacetan
(lal)