Ini kicauan Twitter Pasek soal kasus Hambalang
A
A
A
Sindonews.com - Kasus dugaan korupsi pembangunan sarana olah raga Hambalang, Bogor, Jawa Barat, yang melibatkan sejumlah nama penting di Indonesia rupanya menjadi perhatian Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Gede Pasek Suardika.
Lewat akun Twitternya yang terverifikasi menggunakan nama @G_paseksuardika, anggota Komisi III DPR RI sedikitnya memberikan 15 komentar.
Dimulai dengan memberikan salam keadilan, Gede Pasek Suardika memulai kicauannya. Berikut tulisan politikus Partai Demokrat ini;
1. Salam Keadilan. Mari kita buka sisi lain kasus Hambalang paska pembacaan dakwaan Jaksa. KPK kpd Tersangka DK.
2. Banyak nama disebut dlm pengaturan skenario awal, tetapi baru DK yg jadi terdakwa. Yg lain mungkin menyusul.
3. KPK mengakui selisih Rp 200 jt itu hanya salah ketik utk aliran dana ke AU dari total Rp 2,21 M. Berarti KPK msh utang jelaskan 200 juta.
4. Rp 200 jt hrs dijlskan diberi, diterima dan diminta siapa. Krn dakwaan sblmnya ada hal aneh, aliran dana utk AU tp AU tdk ada menerima.
5. Penjelasan kedua, dana utk Kongres apa utk aliran dari bulan Juni-Desember. Krn Kongres PD bln Mei.
6. Yg terpenting, hrs dijelaskan kemana nasib Harrier yg menjadikan AU tsk dlm gratifikasi Hambalang? Kok hilang tanpa penjelasan?
7. Apa boleh sprindik peristiwa A, lalu diganti ke peristiwa B. Ilmu pidana mana atau teori hukum acara apa, penyidikan spt itu berlaku.
8. Data BPK yg menyebutkan peran Bu Pur menghilang, lalu utk apa buat audit investigatif BPK sampai dua kali dg biaya tdk sedikit.
9. Knp begitu merosot tajam tuduhan pemenangan AU di kongres PD dari duit Hambalang? Dulu Rp 50 M, mobil uang 1 box kok jadi Rp 2,21 M ?
10. Apa cukup suap lebih 500 pemilik suara dg Rp 2,21 M (minus selisih 200 jt), smntra kubu AM dpt dana lbh banyak di Hambalang?
11. Kalau krn money politics, pasti yg dpt aliran dana lbh banyak yg akan menang. Nyatanya putaran pertama sdh kalah. Teori itu sdh gugur
12. Sebuah renungan atas nama keadilan: tdk ada kejahatan yg sempurna, tdk ada pula kriminalisasi yg sempurna. Paasti ada jejak janggal.
13. Rentetan fakta: sprindik bocor, cabut paraf sprindik, selisih Rp 200 juta, beda waktu, beda orang yg disangka dg yg beri, terima, minta
14. Makin dipaksakan, makin berjalan tangan Tuhan mengabarkan pd dunia lwt janggal td kalau ada kriminalisasi thd AU, tokoh muda Indonesia.
15. SAVE KPK dr oknum pemanfaatan lembaga itu utk kriminalisasi. Msh ada waktu diselamatkan.
Klik di sini untuk kasus Hambalang.
Lewat akun Twitternya yang terverifikasi menggunakan nama @G_paseksuardika, anggota Komisi III DPR RI sedikitnya memberikan 15 komentar.
Dimulai dengan memberikan salam keadilan, Gede Pasek Suardika memulai kicauannya. Berikut tulisan politikus Partai Demokrat ini;
1. Salam Keadilan. Mari kita buka sisi lain kasus Hambalang paska pembacaan dakwaan Jaksa. KPK kpd Tersangka DK.
2. Banyak nama disebut dlm pengaturan skenario awal, tetapi baru DK yg jadi terdakwa. Yg lain mungkin menyusul.
3. KPK mengakui selisih Rp 200 jt itu hanya salah ketik utk aliran dana ke AU dari total Rp 2,21 M. Berarti KPK msh utang jelaskan 200 juta.
4. Rp 200 jt hrs dijlskan diberi, diterima dan diminta siapa. Krn dakwaan sblmnya ada hal aneh, aliran dana utk AU tp AU tdk ada menerima.
5. Penjelasan kedua, dana utk Kongres apa utk aliran dari bulan Juni-Desember. Krn Kongres PD bln Mei.
6. Yg terpenting, hrs dijelaskan kemana nasib Harrier yg menjadikan AU tsk dlm gratifikasi Hambalang? Kok hilang tanpa penjelasan?
7. Apa boleh sprindik peristiwa A, lalu diganti ke peristiwa B. Ilmu pidana mana atau teori hukum acara apa, penyidikan spt itu berlaku.
8. Data BPK yg menyebutkan peran Bu Pur menghilang, lalu utk apa buat audit investigatif BPK sampai dua kali dg biaya tdk sedikit.
9. Knp begitu merosot tajam tuduhan pemenangan AU di kongres PD dari duit Hambalang? Dulu Rp 50 M, mobil uang 1 box kok jadi Rp 2,21 M ?
10. Apa cukup suap lebih 500 pemilik suara dg Rp 2,21 M (minus selisih 200 jt), smntra kubu AM dpt dana lbh banyak di Hambalang?
11. Kalau krn money politics, pasti yg dpt aliran dana lbh banyak yg akan menang. Nyatanya putaran pertama sdh kalah. Teori itu sdh gugur
12. Sebuah renungan atas nama keadilan: tdk ada kejahatan yg sempurna, tdk ada pula kriminalisasi yg sempurna. Paasti ada jejak janggal.
13. Rentetan fakta: sprindik bocor, cabut paraf sprindik, selisih Rp 200 juta, beda waktu, beda orang yg disangka dg yg beri, terima, minta
14. Makin dipaksakan, makin berjalan tangan Tuhan mengabarkan pd dunia lwt janggal td kalau ada kriminalisasi thd AU, tokoh muda Indonesia.
15. SAVE KPK dr oknum pemanfaatan lembaga itu utk kriminalisasi. Msh ada waktu diselamatkan.
Klik di sini untuk kasus Hambalang.
(stb)