Kerap emosional, SBY diibaratkan masuki masa menopause
A
A
A
Sindonews.com - Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi mengaku khawatir dengan sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang cenderung sensitif dan emosional menjelang akhir jabatannya.
Adhie mengibaratkan, sikap SBY yang kerap emosi di depan publik seperti seorang wanita yang hendak menjelang masa menopause.
"Yang dikhawatirkan sensinya SBY karena perseteruan terus menerus bisa menimpa dia, kan begitu gusar. Seperti wanita yang menjelang menopause. Khawatir enggak bisa ngapa-ngapain. Karena setelah itu kan ada efek psikologis, SBY takut dijauhi rakyat," tukasnya di Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Selasa (29/10/2013).
Adhi menilai SBY khawatir saat tak menjabat nanti akan diusik-usik banyak pihak. Sebab selama ini, kata dia, banyak kebijakan SBY yang tak pro rakyat. "Semasa menjabat (SBY) bermasalah, kebijakan tak pro rakyat banyak sekali, sehingga hujatan masyarakat pasti banyak. Sekarang kan masih berkuasa," tegasnya.
Analogi lainnya yakni, Adhie menilai perseteruan antara SBY dan Ketua Umum Pergerakan Perhimpunan Indonesia (PPI) Anas Urbaningrum, seperti konflik yang dialami almarhum Gus Dur dengan keponakannya Muhaimin Iskandar.
Sejauh ini, kata dia, perseteruan tersebut masih terlihat wajar, "Konflik yang wajar lah, ini belum seberapa, saat konflik dulu antara Gus Dur dan Muhaimin Iskandar. Dulu kan yang komporin juga SBY. Ini masih belum seberapa," tandasnya.
Baca berita:
Curhat sudah jadi gaya hidup SBY
Adhie mengibaratkan, sikap SBY yang kerap emosi di depan publik seperti seorang wanita yang hendak menjelang masa menopause.
"Yang dikhawatirkan sensinya SBY karena perseteruan terus menerus bisa menimpa dia, kan begitu gusar. Seperti wanita yang menjelang menopause. Khawatir enggak bisa ngapa-ngapain. Karena setelah itu kan ada efek psikologis, SBY takut dijauhi rakyat," tukasnya di Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Selasa (29/10/2013).
Adhi menilai SBY khawatir saat tak menjabat nanti akan diusik-usik banyak pihak. Sebab selama ini, kata dia, banyak kebijakan SBY yang tak pro rakyat. "Semasa menjabat (SBY) bermasalah, kebijakan tak pro rakyat banyak sekali, sehingga hujatan masyarakat pasti banyak. Sekarang kan masih berkuasa," tegasnya.
Analogi lainnya yakni, Adhie menilai perseteruan antara SBY dan Ketua Umum Pergerakan Perhimpunan Indonesia (PPI) Anas Urbaningrum, seperti konflik yang dialami almarhum Gus Dur dengan keponakannya Muhaimin Iskandar.
Sejauh ini, kata dia, perseteruan tersebut masih terlihat wajar, "Konflik yang wajar lah, ini belum seberapa, saat konflik dulu antara Gus Dur dan Muhaimin Iskandar. Dulu kan yang komporin juga SBY. Ini masih belum seberapa," tandasnya.
Baca berita:
Curhat sudah jadi gaya hidup SBY
(maf)