Pangkostrad ajak PP miliki jiwa patriostisme
A
A
A
Sindnews.com - Pangkostrad, Letjen TNI Gatot Nurmantyo 'membakar' semangat kader Pemuda Pancasila (PP) se-Indonesia di Jakarta.
Gatot langsung memberi tugas, agar PP menularkan jiwa ksatria, semangat patriotisme, dan menanamkan nilai-nilai Pancasila yang sekarang mulai luntur.
”Mas Japto saya beri tugas ini kepada Pemuda Pancasila,” ungkap Gatot dalam acara HUT ke 54 PP, Senin (28/10/2013).
Menurut Gatot, PP sebagai organisasi masyarakat (ormas) senior harus mampu menjadi contoh bagi ormas lain dan masyarakat, untuk menjaga persatuan dan kesatuan sesuai nilai-nilai Pancasila.
Turut hadir sejumlah pejabat yang juga tokoh PP, anggota DPR RI Yorrys Raweyai, Hakim Tipikor Syamsul Rekan Chaniago, Gubernur Sulawesi Tengah (Longki Djanggola), Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf.
Sementara itu, Japto mengungkapkan sekarang ini sistem tata negara sekalipun sudah melenceng dari nilai Pancasila. Sistem pemilihan kepala negara dan daerah, sudah mengacu kepada sistem demokrasi liberal bukan lagi demokrasi Pancasila.
"Demokrasi kita dibawa ke demokrasi liberal, wartawan kok diam saja,” ungkapnya.
Japto mengatakan, PP bukanlah organisasi kelompok partisan (OKP), tetapi ormas yang berbasis massa. Tugas utamanya adalah melahirkan kader-kader bangsa yang pancasilais, nasionalis dan melindungi Pancasila dan UUD 45.
"PP menginginkan model nilai Pancasila dan UUD 45 berdasarkan naskah asli, bukan hasil revisi atau amandemen," tegasnya.
"Sekarang ini Pancasila tinggal empat. Di mana coba, pasal kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijkasanaan dalam permusyawaratan perwakilan,” sambungnya.
Klik di sini untuk berita terkait.
Gatot langsung memberi tugas, agar PP menularkan jiwa ksatria, semangat patriotisme, dan menanamkan nilai-nilai Pancasila yang sekarang mulai luntur.
”Mas Japto saya beri tugas ini kepada Pemuda Pancasila,” ungkap Gatot dalam acara HUT ke 54 PP, Senin (28/10/2013).
Menurut Gatot, PP sebagai organisasi masyarakat (ormas) senior harus mampu menjadi contoh bagi ormas lain dan masyarakat, untuk menjaga persatuan dan kesatuan sesuai nilai-nilai Pancasila.
Turut hadir sejumlah pejabat yang juga tokoh PP, anggota DPR RI Yorrys Raweyai, Hakim Tipikor Syamsul Rekan Chaniago, Gubernur Sulawesi Tengah (Longki Djanggola), Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf.
Sementara itu, Japto mengungkapkan sekarang ini sistem tata negara sekalipun sudah melenceng dari nilai Pancasila. Sistem pemilihan kepala negara dan daerah, sudah mengacu kepada sistem demokrasi liberal bukan lagi demokrasi Pancasila.
"Demokrasi kita dibawa ke demokrasi liberal, wartawan kok diam saja,” ungkapnya.
Japto mengatakan, PP bukanlah organisasi kelompok partisan (OKP), tetapi ormas yang berbasis massa. Tugas utamanya adalah melahirkan kader-kader bangsa yang pancasilais, nasionalis dan melindungi Pancasila dan UUD 45.
"PP menginginkan model nilai Pancasila dan UUD 45 berdasarkan naskah asli, bukan hasil revisi atau amandemen," tegasnya.
"Sekarang ini Pancasila tinggal empat. Di mana coba, pasal kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijkasanaan dalam permusyawaratan perwakilan,” sambungnya.
Klik di sini untuk berita terkait.
(stb)