AIDS digital permudah akses informasi bagi ODHA
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) lakukan pemenuhan kebutuhan pada penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) atau ODHA, serta pemenuhan pengetahuan terkait penyakit tersebut, melalui AIDS digital berbasis web dan aplikasi pertama di Asia Pasific.
Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kemenkes Lily S Sulistyowati mengatakan, melalui media AIDS digital, masyarakat mendapatkan informasi pelayanan kesehatan, lokasi pelayanan masyarakat, serta jadwal pelayanan secara langsung.
Hal ini dirasakan akan memudahkan akses layanan terkait HIV/AIDS serta dapat menghemat waktu dan biaya. “Hal ini juga dapat mengurangi rasa malu dengan adanya stigma masyarakat terhadap komunitas orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Aplikasi ini dibuat langsung Indonesia AIDS Coalition (IAC) mereka adalah LSM peduli HIV/AIDS,” kata Lily saat ditemui di kantor Kemenkes, di Jakarta, Senin (28/10/2013).
Menurut dia, sebagian besar HIV/AIDS mengenai pada kelompok usia muda atau kelompok usia produktif 25-49 tahun. Pada periode April 2013 terdapat infeksi baru pada usia 25-49 tahun sebanyak 70,7 persen dan kasus AIDS baru pada usia 30-39 tahun.
Pada data Riset Kesehatan Dasar (Riskiesdas) tahun 2010, pada usia 15-24 tahun hanya 11,4 persen yang memiliki pengatahuan benar dan komperhensif mengenai HIV/AIDS. “Kita menargetkan pada 2014 mencapai 95 persen pada usia 15-24 tahun dalam meningkatkan pencegahan dan pengendalian penyakit HIV/AIDS,” pungkasnya.
Berita terkait, penderita HIV/AIDS tak seharusnya dapat obat gratis.
Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kemenkes Lily S Sulistyowati mengatakan, melalui media AIDS digital, masyarakat mendapatkan informasi pelayanan kesehatan, lokasi pelayanan masyarakat, serta jadwal pelayanan secara langsung.
Hal ini dirasakan akan memudahkan akses layanan terkait HIV/AIDS serta dapat menghemat waktu dan biaya. “Hal ini juga dapat mengurangi rasa malu dengan adanya stigma masyarakat terhadap komunitas orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Aplikasi ini dibuat langsung Indonesia AIDS Coalition (IAC) mereka adalah LSM peduli HIV/AIDS,” kata Lily saat ditemui di kantor Kemenkes, di Jakarta, Senin (28/10/2013).
Menurut dia, sebagian besar HIV/AIDS mengenai pada kelompok usia muda atau kelompok usia produktif 25-49 tahun. Pada periode April 2013 terdapat infeksi baru pada usia 25-49 tahun sebanyak 70,7 persen dan kasus AIDS baru pada usia 30-39 tahun.
Pada data Riset Kesehatan Dasar (Riskiesdas) tahun 2010, pada usia 15-24 tahun hanya 11,4 persen yang memiliki pengatahuan benar dan komperhensif mengenai HIV/AIDS. “Kita menargetkan pada 2014 mencapai 95 persen pada usia 15-24 tahun dalam meningkatkan pencegahan dan pengendalian penyakit HIV/AIDS,” pungkasnya.
Berita terkait, penderita HIV/AIDS tak seharusnya dapat obat gratis.
(maf)