SBY sadar 11 capresnya tak populer dan electable
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum Partai Demokrat yang juga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mulai menyadari 11 kandidat capresnya tidak populer dan electable, dibanding capres dari partai lain.
Hal itu ditunjukan dari pernyataannya dalam forum silaturahmi dengan tokoh pers dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), di Banjar Baru, Kalimantan Selatan, 23 Oktober 2013 lalu. SBY mengatakan posisi Capres 2014 masih dapat berubah.
Hal itu dinilai sebagai bentuk pengakuan SBY akan 11 kandidat capresnya yang tidak memiliki cukup popularitas dan elektabilitas yang tinggi.
"Kita tahu peserta Konvensi Capres Demokrat elektabilitasnya berada di lapis keempat. MAsih jauh dari capres yang popularitas dan elektabilitasnya di lapis pertama seperti Jokowi, ARB, Prabowo, dan Mega," ujar pengamat politik dari Universitas Airlangga Haryadi kepada Sindonews, Senin (28/10/2013).
Pernyataan SBY tentang perubahan posisi capres masih dapat berubah dalam waktu enam bulan dari sekarang, dinilai memiliki makna untuk membesarkan 11 capresnya yang memiliki peluang kecil untuk menang.
"Peluangnya untuk menang agak sulit kecuali campur tangan Tuhan, omongan SBY hahnya membesarkan Capres Demokrat," ucap Haryadi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, SBY mengatakan posisi Capres 2014 masih dapat berubah dalam waktu enam bulan dari sekarang sebelum Pilpres 2014. SBY mengatakan capres populer belum tentu siap menang, sehingga capres yang masih kurang populer diminta mempersiapkan diri.
SBY: Dalam 6 bulan posisi capres bisa berubah
Hal itu ditunjukan dari pernyataannya dalam forum silaturahmi dengan tokoh pers dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), di Banjar Baru, Kalimantan Selatan, 23 Oktober 2013 lalu. SBY mengatakan posisi Capres 2014 masih dapat berubah.
Hal itu dinilai sebagai bentuk pengakuan SBY akan 11 kandidat capresnya yang tidak memiliki cukup popularitas dan elektabilitas yang tinggi.
"Kita tahu peserta Konvensi Capres Demokrat elektabilitasnya berada di lapis keempat. MAsih jauh dari capres yang popularitas dan elektabilitasnya di lapis pertama seperti Jokowi, ARB, Prabowo, dan Mega," ujar pengamat politik dari Universitas Airlangga Haryadi kepada Sindonews, Senin (28/10/2013).
Pernyataan SBY tentang perubahan posisi capres masih dapat berubah dalam waktu enam bulan dari sekarang, dinilai memiliki makna untuk membesarkan 11 capresnya yang memiliki peluang kecil untuk menang.
"Peluangnya untuk menang agak sulit kecuali campur tangan Tuhan, omongan SBY hahnya membesarkan Capres Demokrat," ucap Haryadi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, SBY mengatakan posisi Capres 2014 masih dapat berubah dalam waktu enam bulan dari sekarang sebelum Pilpres 2014. SBY mengatakan capres populer belum tentu siap menang, sehingga capres yang masih kurang populer diminta mempersiapkan diri.
SBY: Dalam 6 bulan posisi capres bisa berubah
(lal)