Kebebasan beragama belum sepenuhnya terwujud
![Kebebasan beragama belum...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2013/10/25/15/798424/p1Wx9tzvaS.jpg)
Kebebasan beragama belum sepenuhnya terwujud
A
A
A
Sindonews.com - Akademisi dari Universitas Temple, USA, Ahmad Munjid mengatakan, beberapa negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), seperti Malaysia dan Indonesia memberikan garansi terhadap kebebasan beragama.
Namun faktanya, kebebasan beragama di kedua negara tersebut belum benar-benar terwujud. Bahkan bukan hanya kebebasan beragama, kebebasan bermazhab dalam satu agama pun belum dapat terjamin.
"Sebagai contoh adalah penganut syiah di Malaysia yang tidak dapat menjalankan keyakinannya dengan leluasa. Sedangkan di Indonesia, sebagian umat Islam dapat dengan mudah merusak keberadaan gereja," kata Ahmad lewat rilisnya kepada Sindonews, Jumat 25 Oktober 2013.
Menurutnya, dalam berbagai persoalan yang terkait agama, media memiliki peran baik sebagai bagian dari masalah atau solusi. Karena media menjadi penyambung informasi kepada masyarakat, ketika terjadi suatu konflik.
"Menjadi bagian dari masalah ketika media memberitakan peristiwa terkait konflik agama dengan tidak seimbang. Namun, media akan menjadi bagian dari solusi ketika media mempromosikan peace journalism," pungkasnya.
Berita terkait:
Keberagaman Agama terkait dengan multikulturalisme.
Namun faktanya, kebebasan beragama di kedua negara tersebut belum benar-benar terwujud. Bahkan bukan hanya kebebasan beragama, kebebasan bermazhab dalam satu agama pun belum dapat terjamin.
"Sebagai contoh adalah penganut syiah di Malaysia yang tidak dapat menjalankan keyakinannya dengan leluasa. Sedangkan di Indonesia, sebagian umat Islam dapat dengan mudah merusak keberadaan gereja," kata Ahmad lewat rilisnya kepada Sindonews, Jumat 25 Oktober 2013.
Menurutnya, dalam berbagai persoalan yang terkait agama, media memiliki peran baik sebagai bagian dari masalah atau solusi. Karena media menjadi penyambung informasi kepada masyarakat, ketika terjadi suatu konflik.
"Menjadi bagian dari masalah ketika media memberitakan peristiwa terkait konflik agama dengan tidak seimbang. Namun, media akan menjadi bagian dari solusi ketika media mempromosikan peace journalism," pungkasnya.
Berita terkait:
Keberagaman Agama terkait dengan multikulturalisme.
(maf)