Terkait penculikan, Menko Polhukam minta Rahmad gentle

Minggu, 20 Oktober 2013 - 11:29 WIB
Terkait penculikan, Menko Polhukam minta Rahmad gentle
Terkait penculikan, Menko Polhukam minta Rahmad gentle
A A A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto, menyayangkan pernyataan terkait penjemputan atau penculikan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Subur Budhisantoso oleh Badan Intelijen Negara (BIN).

"Terkait tuduhan yang tidak benar terhadap BIN yang dilontarkan oleh moderator saudara M Rachmad pada acara diskusi di ormas PPI (Perhimpunan Pergerakan Indonesia), seharusnya yang bersangkutan bersikap kesatria untuk minta maaf dan mengakui kesalahannya (gentle), bukan malah bersembunyi," kata Djoko dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Minggu (20/10/2013).

Lanjut Djoko, M Rahmad harus dengan berani muncul ke publik untuk mengatakan bahwa pernyataannya itu tidak benar, karena pernyataan yang dia sampaikan juga di depan publik.

Seperti diketahui, PPI akan mengadakan dialog bertajuk dinasti politik dan politik meritokrasi, Jumat siang. Dalam diskusi direncanakan dihadiri tiga pembicara, yakni mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Profesor Subur Budhisantoso, Pengamat Politik UI Chusnul Mariyah dan Anggota DPR Bambang Soesatyo.

Sayangnya sampai diskusi dimulai, Subur dan Bambang tak kunjung datang. Sesaat sebelum diskusi dimulai, moderator diskusi yakni M Rahmad mengatakan Bambang berhalangan hadir. Namun, berbeda perihal ketidakhadiran Subur.

"Kita dikabarkan tadi oleh panitia (diskusi) bahwa pukul 09.00 WIB beliau (Subur) dijemput oleh staf BIN," kata Rahmad dalam video YouTube berjudul 'Pembicara Rumah Pergerakan Dijemput Staf BIN' yang diunggah kemarin, Sabtu 19 Oktober 2013.

Hingga siang, video berdurasi 03.32 menit ini sudah ditonton sedikitnya 1.500 pengguna YouTube. Dalam keterangan, tertera: Dialog Pergerakan dengan tema Dinasti vs Meritokrasi Politik batal menghadirkan Prof Subur Budhisantoso karena yang bersangkutan dijemput oleh staf BIN beberapa jam menjelang acara.

Ditambahkan Rahmad, ajudan Subur kemudian menyampaikan kalau ingin menjemput di Kantor BIN di Kalibata. Panitia diskusi, kata Rahmad, sebelum Salat Jumat bergerak ke Kantor BIN. Akan tetapi mereka tidak bisa bertemu Subur.

Hingga berita ini diturunkan, Sindonews masih berusaha menghubungi Subur Budhisantoso untuk mengkonfirmasi kebenaran informasi yang diungkap pihak PPI.

Baca berita:
Marciano: Tidak benar Subur Budhisantoso diculik BIN
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7030 seconds (0.1#10.140)