Unpad didorong buat fakultas kedokteran hewan
Unpad didorong buat fakultas kedokteran hewan
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), mendorong Universitas Padjadjaran (Unpad) untuk mendirikan fakultas kedokteran hewan. Sebab, di Jawa Barat saat ini hanya ada satu kampus yang memiliki fakultas kedokteran hewan.
"Fakultasnya (kedokteran hewan) hanya ada satu yaitu di IPB (Institut Pertanian Bogor). Makanya kita mendorong Unpad untuk mendirikan fakultas kedokteran hewan," kata Aher, kepada wartawan di Bandung, Senin (14/10/2013).
Sebagai bentuk dorongan, Aher mengaku sudah berbicara dengan Rektor Unpad, Gandjar Kurnia. "Insya Allah sedang direncanakan (oleh Unpad)," ungkapnya.
Menurutnya, bukan perkara mudah mendirikan fakultas baru. Sehingga saat ini Unpad masih berencana dan menyiapkan diri untuk mendirikan fakultas kedokteran hewan. "Kan bikin fakultas enggak sederhana," ucap Aher.
Ia mengatakan, dorongan itu bertujuan agar kebutuhan dokter hewan di Indonesia terpenuhi. "Di Indonesia, dokter hewan itu termasuk kategori kurang," jelasnya.
Secara umum di Indonesia, setiap tahunnya dibutuhkan sekira 1.300 dokter hewan. "Sementara produksi sarjana dokter hewan setahun hanya 300-an," pungkas Aher.
"Fakultasnya (kedokteran hewan) hanya ada satu yaitu di IPB (Institut Pertanian Bogor). Makanya kita mendorong Unpad untuk mendirikan fakultas kedokteran hewan," kata Aher, kepada wartawan di Bandung, Senin (14/10/2013).
Sebagai bentuk dorongan, Aher mengaku sudah berbicara dengan Rektor Unpad, Gandjar Kurnia. "Insya Allah sedang direncanakan (oleh Unpad)," ungkapnya.
Menurutnya, bukan perkara mudah mendirikan fakultas baru. Sehingga saat ini Unpad masih berencana dan menyiapkan diri untuk mendirikan fakultas kedokteran hewan. "Kan bikin fakultas enggak sederhana," ucap Aher.
Ia mengatakan, dorongan itu bertujuan agar kebutuhan dokter hewan di Indonesia terpenuhi. "Di Indonesia, dokter hewan itu termasuk kategori kurang," jelasnya.
Secara umum di Indonesia, setiap tahunnya dibutuhkan sekira 1.300 dokter hewan. "Sementara produksi sarjana dokter hewan setahun hanya 300-an," pungkas Aher.
(kri)
Explore More