Kesetaraan gender perlu pembelajaran sejak dini
A
A
A
Sindonews.com - Perempuan merupakan objek yang rentan pada kondisi bencana dari keterbatasan yang dimiliki. Kultur di masyarakat masih mendominasi minimnya perempuan dalam mendapatkan akses pendidikan, hal ini akan berpengaruh kepada perempuan dalam menjalankan kehidupannya.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar mengatakan, dalam penanggulangan bencana tidak berkaitan dengan permasalahan yang membedakan latar belakang baik itu laki-laki ataupun perempuan.
Menurut dia, ketidaksetaraan gender akan berdampak pada nasib perempuan dalam bencana dan posisi yang tidak setara. Hal tersebut ditambah dengan kebutuhan khusus yang dibutuhkan perempuan saat bencana.
“Untuk memenuhi kesetaraan gender maka diperlukan pembelajaran sejak dini dalam semua bidang kehidupan,” ujarnya saat ditemui dalam memperingati Hari Perempuan Internasional, di Jakarta, Jumat (11/10/2013).
Linda mengatakan, adat istiadat dalam suatu negara yang masih menganggap perempuan mempunyai perbedaan dalam penangulangan bencana dengan anak laki-laki. "Banyak kebijakan yang tidak seimbang pada pendidikan," pungkasnya.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar mengatakan, dalam penanggulangan bencana tidak berkaitan dengan permasalahan yang membedakan latar belakang baik itu laki-laki ataupun perempuan.
Menurut dia, ketidaksetaraan gender akan berdampak pada nasib perempuan dalam bencana dan posisi yang tidak setara. Hal tersebut ditambah dengan kebutuhan khusus yang dibutuhkan perempuan saat bencana.
“Untuk memenuhi kesetaraan gender maka diperlukan pembelajaran sejak dini dalam semua bidang kehidupan,” ujarnya saat ditemui dalam memperingati Hari Perempuan Internasional, di Jakarta, Jumat (11/10/2013).
Linda mengatakan, adat istiadat dalam suatu negara yang masih menganggap perempuan mempunyai perbedaan dalam penangulangan bencana dengan anak laki-laki. "Banyak kebijakan yang tidak seimbang pada pendidikan," pungkasnya.
(maf)