Perluas akseptor KB, BKKBN gandeng TNI
A
A
A
Sindonews.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan menjangkau pulau terpencil di Indonesia.
Hal itu bertujuan, untuk mendapatkan akseptor keluarga berencana (KB) baru. Selain itu juga untuk mensosialisasikan penggunaan KB jangka panjang.
Kepala BKKBN Fasli Djalal mengatakan, selain bertujuan untuk penggunaan akseptor KB baru, kemitraan antara penyuluh BKKBN dengan personil Babinsa dan Korem ini juga dimaksudkan untuk mengarahkan mereka ke penggunaan kontrasepsi jangka panjang.
Selain itu, tujuan kegiatan ini adalah, menurunkan kegagalan KB melalui program penggunaan kontrasepsi jangka pendek, penggunaan kontrasepsi jangka panjang juga dianggap lebih aman.
"Seperti implan sekali dipasang dapat bertahan untuk tiga tahun, dan untuk IUD dapat bertahan untuk enam bulan," tandasnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (2/102/2013).
Fasli mengatakan, penggunaan kontrasepsi jangka pendek memiliki resiko kegagalan yang lebih besar daripada jangka. Jika pemakainya lupa, dapat mengakibatkan terjadinya kehamilan yang tak diinginkan.
Klik di sini untuk berita sukseskan program kb BKKBN libatkan pemda parpol.
Hal itu bertujuan, untuk mendapatkan akseptor keluarga berencana (KB) baru. Selain itu juga untuk mensosialisasikan penggunaan KB jangka panjang.
Kepala BKKBN Fasli Djalal mengatakan, selain bertujuan untuk penggunaan akseptor KB baru, kemitraan antara penyuluh BKKBN dengan personil Babinsa dan Korem ini juga dimaksudkan untuk mengarahkan mereka ke penggunaan kontrasepsi jangka panjang.
Selain itu, tujuan kegiatan ini adalah, menurunkan kegagalan KB melalui program penggunaan kontrasepsi jangka pendek, penggunaan kontrasepsi jangka panjang juga dianggap lebih aman.
"Seperti implan sekali dipasang dapat bertahan untuk tiga tahun, dan untuk IUD dapat bertahan untuk enam bulan," tandasnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (2/102/2013).
Fasli mengatakan, penggunaan kontrasepsi jangka pendek memiliki resiko kegagalan yang lebih besar daripada jangka. Jika pemakainya lupa, dapat mengakibatkan terjadinya kehamilan yang tak diinginkan.
Klik di sini untuk berita sukseskan program kb BKKBN libatkan pemda parpol.
(stb)