Penderita stroke di Indonesia mencapai 300 ribu kasus
A
A
A
Sindonews.com - Setiap tahunya di Indonesia terdapat 300 ribu kasus baru, dikarenakan oleh penyakit stroke. Hal ini dikarenakan, rendahnya pengatahuan masyarakat terkait faktor resiko dan diteksi dini pada penderita stroke.
Selain itu, manajemen dan fasilitas yang dimiliki rumah sakit di Indonesia juga tidak mendukung. Spesialis Bedah Saraf Eka Hospital BSD Setyo Widi mengatakan, 300 ribu penderita stroke merupakan angka insidensi, antara negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Cina yang masyarakatnya banyak penderita stroke.
Selama ini, satu diantara enam orang beresiko terkena stroke dan kecilnya jumlah penderita stroke yang bisa ditangani hanya 25 persen serta 15 persen meninggal dunia.
Menurut dia, selama ini masyarakat sulit mendapatkan pendidikan terkait faktor resiko serta diteksi dini penyakit stroke. Karena, stroke sangat berkaitan dengan bagaimana usaha untuk mencegah terjadi faktor resiko.
Selain itu stroke menjadi kematian utama di rumah sakit. “Penanganan yang kurang tepat terhadap penderita stroke, dikarenakan manajemen dan fasilitas yang dimiliki rumah sakit tidak memadai,” kata dia saat ditemui di RS Eka Hospital, BSD, Rabu (2/10/2013).
Klik di sini untuk berita terkait.
Selain itu, manajemen dan fasilitas yang dimiliki rumah sakit di Indonesia juga tidak mendukung. Spesialis Bedah Saraf Eka Hospital BSD Setyo Widi mengatakan, 300 ribu penderita stroke merupakan angka insidensi, antara negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Cina yang masyarakatnya banyak penderita stroke.
Selama ini, satu diantara enam orang beresiko terkena stroke dan kecilnya jumlah penderita stroke yang bisa ditangani hanya 25 persen serta 15 persen meninggal dunia.
Menurut dia, selama ini masyarakat sulit mendapatkan pendidikan terkait faktor resiko serta diteksi dini penyakit stroke. Karena, stroke sangat berkaitan dengan bagaimana usaha untuk mencegah terjadi faktor resiko.
Selain itu stroke menjadi kematian utama di rumah sakit. “Penanganan yang kurang tepat terhadap penderita stroke, dikarenakan manajemen dan fasilitas yang dimiliki rumah sakit tidak memadai,” kata dia saat ditemui di RS Eka Hospital, BSD, Rabu (2/10/2013).
Klik di sini untuk berita terkait.
(stb)