Di ASEAN pertanian Indonesia berpengaruh
A
A
A
Sindonews.com - Kondisi Indonesia saat ini yang tengah mengalami keterpurukan, khususnya di sektor pertanian, sebenarnya tidak seharusnya dialami negara ini. Mengingat geografis Indonesia yang kaya akan hasil alam dan kondisi tanah yang subur.
Direktur Kerja Sama Multilateral Kementerian Perdagangan (Kemendag) Djunari Inggit Waskito mengatakan, jika dilihat dari pertanian dan perdagangan Indonesia secara global, Indonesia seperti tidak banyak mempunyai peluang.
Namun menurutnya, secara regional di The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), Indonesia masih mempunyai peluang besar untuk bangkit. “Di tingkat ASEAN pertanian kita lumayan berpengaruh. Inilah yang sedang kita galakkan, sehingga nantinya Indonesia bisa menjadi pertanian dan perdagangan yang kuat di ASEAN," kata Djunari di Yogyakarta, Minggu 29 September 2013.
Sebelumnya, Ketua Jurusan Program Studi Hubungan Internasional (HI) UMY Nur Azizah mengatakan, dengan semangat masyarakat Indonesia untuk berubah, masih ada harapan bangkitnya pertanian atau peternakan Indonesia.
"Walaupun daging disembelih di dalam negeri, tapi bibitnya dari luar negeri. Tempe yang dibuat di dalam negeri, tapi kedelai diambil dari luar negeri. Seharusnya Indonesia mampu lepas dari rezim internasional yang membelenggu pertanian ataupun perdagangan kita," imbuhnya.
Ikuti berita terkait, mahasiswa dinilai mampu lakukan perubahan di sektor pertanian.
Direktur Kerja Sama Multilateral Kementerian Perdagangan (Kemendag) Djunari Inggit Waskito mengatakan, jika dilihat dari pertanian dan perdagangan Indonesia secara global, Indonesia seperti tidak banyak mempunyai peluang.
Namun menurutnya, secara regional di The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), Indonesia masih mempunyai peluang besar untuk bangkit. “Di tingkat ASEAN pertanian kita lumayan berpengaruh. Inilah yang sedang kita galakkan, sehingga nantinya Indonesia bisa menjadi pertanian dan perdagangan yang kuat di ASEAN," kata Djunari di Yogyakarta, Minggu 29 September 2013.
Sebelumnya, Ketua Jurusan Program Studi Hubungan Internasional (HI) UMY Nur Azizah mengatakan, dengan semangat masyarakat Indonesia untuk berubah, masih ada harapan bangkitnya pertanian atau peternakan Indonesia.
"Walaupun daging disembelih di dalam negeri, tapi bibitnya dari luar negeri. Tempe yang dibuat di dalam negeri, tapi kedelai diambil dari luar negeri. Seharusnya Indonesia mampu lepas dari rezim internasional yang membelenggu pertanian ataupun perdagangan kita," imbuhnya.
Ikuti berita terkait, mahasiswa dinilai mampu lakukan perubahan di sektor pertanian.
(maf)