Ini persoalan di Konvensi Demokrat versi Effendi Ghazali
A
A
A
Sindonews.com - Anggota Independen Komite Konvensi Penjaringan Calon Presiden (Capres) Partai Demokrat Effendi Ghazali menegaskan, persoalan serius dan nyata bagi Konvensi Capres Partai Demokrat adalah ketidak adilan akses ke media dan penggunaan fasilitas publik atau negara.
Tapi dalam skala besar, lanjut dia, ini juga soal ketidakadilan akses semua partai politik (parpol) ke media. "Dan Partai Demokrat sebetulnya adalah salah satu korban, dari pemerintahannya sendiri. Karena Pak SBY tidak paham soal demokratisasi media," ujar Anggota Independen Komite Konvensi Penjaringan Capres Partai Demokrat Effendi Ghazali kepada Sindonews melalui pesan singkat, Jumat 27 September 2013.
"Tapi Pak SBY membiarkan dirinya dan negeri ini tersandera oleh ulah aneh Menkominfo (Tifatul Sembiring) dengan digitalisasi TV. Masa yang diuji coba standar DVBT tapi yang dilelang standar DVBT2 ?," cetus Effendi yang juga sebagai pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia ini.
Oleh karena itu, menurutnya, untuk mengatasi hal demikian butuh ketegasan. "intinya harus ditegakkan sekarang, semua parpol punya akses ke media, khususnya TV atau semua tidak boleh punya," katanya.
Lebih lanjut dia menuturkan, semua peserta Konvensi Capres Partai Demokrat harus diberi akses yang sama ke media, atau dalam range yang jelas bagi semua. "Tidak bisa free fight liberalisme sistemnya," pungkasnya.
Diberitakan Sindonews sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) yang juga peserta konvensi semi terbuka Partai Demokrat, Gita Wirjawan mendapat kecaman dari pengguna jejaring sosial Twitter, setelah tampil di sebuah acara musik milik salah satu stasiun televisi swasta, Jumat 27 september 2013 pagi.
Gita yang hadir dengan kemeja putih celana bahan ini terlihat menghibur penonton dengan berjoget dan memainkan piano. Ia berkoloborasi dengan band Wali.
Klik di sini untuk berita Sekretaris Komite Demokrat dukung Gita.
Tapi dalam skala besar, lanjut dia, ini juga soal ketidakadilan akses semua partai politik (parpol) ke media. "Dan Partai Demokrat sebetulnya adalah salah satu korban, dari pemerintahannya sendiri. Karena Pak SBY tidak paham soal demokratisasi media," ujar Anggota Independen Komite Konvensi Penjaringan Capres Partai Demokrat Effendi Ghazali kepada Sindonews melalui pesan singkat, Jumat 27 September 2013.
"Tapi Pak SBY membiarkan dirinya dan negeri ini tersandera oleh ulah aneh Menkominfo (Tifatul Sembiring) dengan digitalisasi TV. Masa yang diuji coba standar DVBT tapi yang dilelang standar DVBT2 ?," cetus Effendi yang juga sebagai pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia ini.
Oleh karena itu, menurutnya, untuk mengatasi hal demikian butuh ketegasan. "intinya harus ditegakkan sekarang, semua parpol punya akses ke media, khususnya TV atau semua tidak boleh punya," katanya.
Lebih lanjut dia menuturkan, semua peserta Konvensi Capres Partai Demokrat harus diberi akses yang sama ke media, atau dalam range yang jelas bagi semua. "Tidak bisa free fight liberalisme sistemnya," pungkasnya.
Diberitakan Sindonews sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) yang juga peserta konvensi semi terbuka Partai Demokrat, Gita Wirjawan mendapat kecaman dari pengguna jejaring sosial Twitter, setelah tampil di sebuah acara musik milik salah satu stasiun televisi swasta, Jumat 27 september 2013 pagi.
Gita yang hadir dengan kemeja putih celana bahan ini terlihat menghibur penonton dengan berjoget dan memainkan piano. Ia berkoloborasi dengan band Wali.
Klik di sini untuk berita Sekretaris Komite Demokrat dukung Gita.
(stb)