UMI bidik program gelar ganda lintas negara
A
A
A
Sindonews.com - Universitas Muslim Indonesia (UMI) kembali membuat terobosan. Jika banyak universitas hanya mengembangkan gelar ganda hanya dalam satu lingkup universitas, kampus tersebut menyasar lintas negara.
Dalam hal ini, kampus hijau tersebut menggandeng Waseda University yang merupakan universitas terkemuka dan tertua di Jepang yang dibuka sejak tahun 1882. Adapun sasarannya adalah mahasiswa Strata dua dan Strata yang akan mengantongi ijazah Master Management (MM) dari UMI, dan Magister Engineering (Meng) dari waseda dalam sekali waktu.
Wakil Rektor IV UMI Prof Dr Abdul Mahsud DEA mengatakan, kesempatan menyandang gelar ganda, dibuka bagi mahasiswa dan dosen UMI di Fakultas Ilmu Komputer untuk melanjutkan studi di universitas tersebut.
Adapun sistemnya, bagi mahasiswa strata dua, akan melakukan pendidikan satu tahun di UMI dan satu tahun di Jepang. Sementara untuk program post doctoral, menyelesaiakan studi untuk enam bulan terakhir.
“Jadi dua kali presentase. Satu kali di Jepang satu kali di UMI. Sehingga ijazah yang mereka dapatkan juga dua,” ungkap Abdul Mahsud seusai penandatanganan kerja sama gelar ganda antara UMI dan Waseda university di auditorium Al Jibra UMI, Jumat, 28 September 2013.
Dekan Fakultas Ilmu Komputer Dr Ir H Muhammad Diah Yusuf menambahakan. Selain program gelar ganda, Waseda university juga membuka kolaborasi penelitian dengan para peneliti UMI serta kesempatan praktik kerja lapang (PKL). Salah satu kelebihan kampus ini yakni sebagian praktisi industri di Jepang merupakan dosen di Waseda University dengan demikian mahasiswa belajar langsung dari praktisi industri.
“Kita beruntung bisa mendapat kesempatan seperti ini, Waseda University adalah universitas yang memiliki 4000 mahasiswa internasional dari berbagai negara,” katanya.
Sementara itu, salah satu guru besar Waseda University Prof Dr Toshitsugu Ueda mengatakan, bagi yang ingin melanjutkan studi di Waseda university, maka pihaknya membuka berbagai beasiswa. Bahkan bagi yang ingin melanjutkan S3 berusia di bawah 30 tahun, disediakan anggaran 600 ribu yen per tahun.
“Kami menyediakan asrama dan lokasi kampus yang strategis. Hanya saja, syarat utama adalah kemampuan bahasa, harus dengan toefel 550, ielts 6,5,” katanya.
Baca juga berita Mendikbud ingin wujudkan pendidikan yang ramah.
Dalam hal ini, kampus hijau tersebut menggandeng Waseda University yang merupakan universitas terkemuka dan tertua di Jepang yang dibuka sejak tahun 1882. Adapun sasarannya adalah mahasiswa Strata dua dan Strata yang akan mengantongi ijazah Master Management (MM) dari UMI, dan Magister Engineering (Meng) dari waseda dalam sekali waktu.
Wakil Rektor IV UMI Prof Dr Abdul Mahsud DEA mengatakan, kesempatan menyandang gelar ganda, dibuka bagi mahasiswa dan dosen UMI di Fakultas Ilmu Komputer untuk melanjutkan studi di universitas tersebut.
Adapun sistemnya, bagi mahasiswa strata dua, akan melakukan pendidikan satu tahun di UMI dan satu tahun di Jepang. Sementara untuk program post doctoral, menyelesaiakan studi untuk enam bulan terakhir.
“Jadi dua kali presentase. Satu kali di Jepang satu kali di UMI. Sehingga ijazah yang mereka dapatkan juga dua,” ungkap Abdul Mahsud seusai penandatanganan kerja sama gelar ganda antara UMI dan Waseda university di auditorium Al Jibra UMI, Jumat, 28 September 2013.
Dekan Fakultas Ilmu Komputer Dr Ir H Muhammad Diah Yusuf menambahakan. Selain program gelar ganda, Waseda university juga membuka kolaborasi penelitian dengan para peneliti UMI serta kesempatan praktik kerja lapang (PKL). Salah satu kelebihan kampus ini yakni sebagian praktisi industri di Jepang merupakan dosen di Waseda University dengan demikian mahasiswa belajar langsung dari praktisi industri.
“Kita beruntung bisa mendapat kesempatan seperti ini, Waseda University adalah universitas yang memiliki 4000 mahasiswa internasional dari berbagai negara,” katanya.
Sementara itu, salah satu guru besar Waseda University Prof Dr Toshitsugu Ueda mengatakan, bagi yang ingin melanjutkan studi di Waseda university, maka pihaknya membuka berbagai beasiswa. Bahkan bagi yang ingin melanjutkan S3 berusia di bawah 30 tahun, disediakan anggaran 600 ribu yen per tahun.
“Kami menyediakan asrama dan lokasi kampus yang strategis. Hanya saja, syarat utama adalah kemampuan bahasa, harus dengan toefel 550, ielts 6,5,” katanya.
Baca juga berita Mendikbud ingin wujudkan pendidikan yang ramah.
(lal)