Hari ini, penutupan pendaftaran CPNS di Kejagung
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung), Setia Untung Arimuladi mengatakan, hari ini hari terakhir penyerahan berkas Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kejagung.
"Iya benar mas," kata Untung di Kejaksaan Agung, Jalan Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan, Kamis (26/9/2013).
Seperti diberitakan sebelumnya, Jaksa Agung Basrief Arief mengatakan, tahun ini kejaksaan akan membuka lowongan dan menargetkan penambahan PNS sebanyak 3.000 orang. Basrief mengakui kurangnya personel di kejaksaan, karena selama moratorium berlangsung, banyak juga pegawainya yang pensiun.
"Selama tiga tahun ini banyak yang pensiun, jadi kami memerlukan penambahan kepegawaian," kata Basrief di Kejaksaan Agung, Jalan Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan, Senin 22 September 2013.
Basrief mengatakan, penambahan pegawai tersebut, dikarenakan Kejagung memerlukan adanya penempatan satu akuntan dan satu tenaga ahli IT di setiap satuan kerja. Tenaga akuntan diperlukan agar dapat memonitor pengelolaan keuangan, administrasi di setiap satuan kerja yang berada di kejaksaan. "Sehingga, tidak ada lagi istilah tidak mengetahui masalah keuangan," ungkap Basrief.
Lalu, dari sisi teknologi informasi akan dilakukan oleh IT. Namun, bila penempatan IT dan Akuntan belum dapat terealisasi maka jalan lain dengan tetap meminta bantuan dari pihak Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). "Mudah-mudahan tiap satuan kerja BPKP bisa memberikan bantuannya," tandasnya.
"Iya benar mas," kata Untung di Kejaksaan Agung, Jalan Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan, Kamis (26/9/2013).
Seperti diberitakan sebelumnya, Jaksa Agung Basrief Arief mengatakan, tahun ini kejaksaan akan membuka lowongan dan menargetkan penambahan PNS sebanyak 3.000 orang. Basrief mengakui kurangnya personel di kejaksaan, karena selama moratorium berlangsung, banyak juga pegawainya yang pensiun.
"Selama tiga tahun ini banyak yang pensiun, jadi kami memerlukan penambahan kepegawaian," kata Basrief di Kejaksaan Agung, Jalan Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan, Senin 22 September 2013.
Basrief mengatakan, penambahan pegawai tersebut, dikarenakan Kejagung memerlukan adanya penempatan satu akuntan dan satu tenaga ahli IT di setiap satuan kerja. Tenaga akuntan diperlukan agar dapat memonitor pengelolaan keuangan, administrasi di setiap satuan kerja yang berada di kejaksaan. "Sehingga, tidak ada lagi istilah tidak mengetahui masalah keuangan," ungkap Basrief.
Lalu, dari sisi teknologi informasi akan dilakukan oleh IT. Namun, bila penempatan IT dan Akuntan belum dapat terealisasi maka jalan lain dengan tetap meminta bantuan dari pihak Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). "Mudah-mudahan tiap satuan kerja BPKP bisa memberikan bantuannya," tandasnya.
(maf)