Profesi guru agama masih diminati
A
A
A
Sindonews.com - Kurangnya perhatian pemerintah terhadap nasib guru agama, tak membuat profesi ini sepi peminat. Terbukti, banyak Perguruan Tinggi yang menyediakan program pendidikan agama dan banyak merekrut mereka.
Salah satunya Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hamidiyah, Rangkapan Jaya Pancoran Mas. "Saya tetap yakin bahwa masyarakat membutuhkan guru agama. Sebab, saat menyekolahkan mereka berharap agar si anak memiliki akhlak dan karakter yang baik," terang Ketua BEM STAI Al-Hamidiyah Ian Rudianto, Minggu (22/09/2013).
Iyan mengungkapkan, satu hal yang mendasar melatarbelakangi mereka memilih profesi guru agama, adalah semangat ibadah dalam mengamal ilmu. Sehingga, bekerja keras dan nilai keikhlasan dalam menjalnkan tugasnya dijalankan dengan baik.
"Sementara banyak pekerja buruh yang menuntut UMK. Namun, guru agama tetap eksis. Buktinya, jurusan guru agama Islam tetap diminati," paparnya.
Ketua Masa Ta'aruf Mahasiswa Al-Hamidiyah (Mastama) Muhadis mengaku, saat ini banyak mahasiswa yang mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dan PGRA.
Di samping itu, kebanyakan para mahasiswa yang masuk juga ada yang sudah berprofesi sebagai guru.
Salah satu peserta Mastama Nadia mengaku menjadi guru adalah panggilan jiwa. Pasalnya, menjadi guru adalah cita-citanya sejak kecil. Selain itu, jasa guru tak bisa dilupakan dan dikenang.
"Memang ada tuntutan materi, tapi cita-cita dan semangat nilai agama itu kita junjung tinggi," harapnya.
Salah satunya Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hamidiyah, Rangkapan Jaya Pancoran Mas. "Saya tetap yakin bahwa masyarakat membutuhkan guru agama. Sebab, saat menyekolahkan mereka berharap agar si anak memiliki akhlak dan karakter yang baik," terang Ketua BEM STAI Al-Hamidiyah Ian Rudianto, Minggu (22/09/2013).
Iyan mengungkapkan, satu hal yang mendasar melatarbelakangi mereka memilih profesi guru agama, adalah semangat ibadah dalam mengamal ilmu. Sehingga, bekerja keras dan nilai keikhlasan dalam menjalnkan tugasnya dijalankan dengan baik.
"Sementara banyak pekerja buruh yang menuntut UMK. Namun, guru agama tetap eksis. Buktinya, jurusan guru agama Islam tetap diminati," paparnya.
Ketua Masa Ta'aruf Mahasiswa Al-Hamidiyah (Mastama) Muhadis mengaku, saat ini banyak mahasiswa yang mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dan PGRA.
Di samping itu, kebanyakan para mahasiswa yang masuk juga ada yang sudah berprofesi sebagai guru.
Salah satu peserta Mastama Nadia mengaku menjadi guru adalah panggilan jiwa. Pasalnya, menjadi guru adalah cita-citanya sejak kecil. Selain itu, jasa guru tak bisa dilupakan dan dikenang.
"Memang ada tuntutan materi, tapi cita-cita dan semangat nilai agama itu kita junjung tinggi," harapnya.
(stb)