BKKBN ngaku pengguna kontrasepsi masih rendah
A
A
A
Sindonews.com - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengaku, penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang berupa spiral (IUD) dan implan atau susuk masih sangat rendah.
Plt. Deputi Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN Wendy Hartanto mengatakan, saat ini alat kontrasepsi menjadi sangat efektif dalam melakukan pengendalian jumlah penduduk, mengingat masa pakainya yang bisa mencapai 3-8 tahun.
"Jika menggunakan alat kontrasepsi jangka pendek banyak kendalanya, salah satunya lupa jangka penggantian sehingga merepotkan," tandasnya saat ditemui di Kantor BKKBN, Minggu (22/9/2013).
Menurut dia, dalam menggunakan alat kontrasepsi adalah sebuah pilihan. Beberapa alat kontrasepsi seperti implan dan spiral, adalah yang paling efektif dibandingkan yang lainya.
"Untuk itu, diharapkan para ibu dapat menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang yang tidak merepotkan," katanya.
Klik di sini untuk berita BKKBN lainnya.
Plt. Deputi Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN Wendy Hartanto mengatakan, saat ini alat kontrasepsi menjadi sangat efektif dalam melakukan pengendalian jumlah penduduk, mengingat masa pakainya yang bisa mencapai 3-8 tahun.
"Jika menggunakan alat kontrasepsi jangka pendek banyak kendalanya, salah satunya lupa jangka penggantian sehingga merepotkan," tandasnya saat ditemui di Kantor BKKBN, Minggu (22/9/2013).
Menurut dia, dalam menggunakan alat kontrasepsi adalah sebuah pilihan. Beberapa alat kontrasepsi seperti implan dan spiral, adalah yang paling efektif dibandingkan yang lainya.
"Untuk itu, diharapkan para ibu dapat menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang yang tidak merepotkan," katanya.
Klik di sini untuk berita BKKBN lainnya.
(stb)