Ulah Paspampres bikin kesal jemaah masjid
A
A
A
Sindonews.com - Ada saja kisah lucu mengikuti di setiap kunjungan kerja pejabat negeri ini. Siang tadi, jemaah salat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman komplain ulah Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Dua dari empat pintu gapura masuk masjid ditutup, depan dan belakang. Untuk masuk masjid, jemaah harus melewati gapura sebelah utara dan selatan. Di dua gapura tersebut, Paspampres meletakkan metal detektor. Tak ada jemaah Jumat yang bebas lewat tanpa pemeriksaan.
"Yang tidak disuruh cuma buka kain sarung saja," kata Khaidir, salah seorang warga Banda Aceh, Jumat (20/9/2013).
Jemaah salat Jumat yang didominasi pria protes juga pasukan penjaga presiden menyita pulpen dan korek api. Maklum sebelum salat dimulai biasanya jemaah merokok di perkarangan, bahkan sambil mendengar khotbah.
"Dalam kantung baju saya ada korek api, disuruh taruh dalam kardus mie instan di meja pemeriksaan," kata Khaidir.
Ia berang, namun tidak berani protes, takut langsung diciduk Paspampres. "Saya inikan mau salat biasa bawa korek api untuk merokok bukan bakar masjid," ketus Khairil.
Fajar juga warga Banda Aceh mengaku terheran-heran dengan pengamanan salah satu masjid berarsitektur termegah di dunia ini. Menurutnya, tidak mungkin masyarakat Aceh berniat membuat onar di dalam maupun perkarangan masjid kebanggaan masyarakat Aceh ini.
“Saya mau salat kok pulpen sama korek api disita,” kata Fajar.
Ia bahkan mengaku melihat banyak jemaah yang pulang akibat malas antre berlama-lama untuk masuk masjid. Pengamanan presiden di masjid katanya wajar saja, asal tidak berlebihan.
"SBY kan presiden Indonesia, seharusnya tahu bahwa masyarakat Aceh cinta sekali masjid ini," kata Sulaiman, pria asal Aceh Besar ini.
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono memang menunaikan salat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh didampingi sejumlah menteri. Agenda tersebut dilakukan setelah meresmikan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-6 di Taman Ratu Safiatuddin, Lampriet, Banda Aceh.
Usai salat Jumat keramaian kembali terlihat di gapura utara dan selatan masjid. Tapi kali ini, warga terlihat tersenyum-senyum.Pasalnya, petugas meminta warga mengambil sendiri korek dan pulpennya di dalam kardus.
"Mana ada yang tanda korek apinya lagi, yang tidak taruh korek pun kemari mungkin dikira ada bagi-bagi korek api," kata Sulaiman.
Dua dari empat pintu gapura masuk masjid ditutup, depan dan belakang. Untuk masuk masjid, jemaah harus melewati gapura sebelah utara dan selatan. Di dua gapura tersebut, Paspampres meletakkan metal detektor. Tak ada jemaah Jumat yang bebas lewat tanpa pemeriksaan.
"Yang tidak disuruh cuma buka kain sarung saja," kata Khaidir, salah seorang warga Banda Aceh, Jumat (20/9/2013).
Jemaah salat Jumat yang didominasi pria protes juga pasukan penjaga presiden menyita pulpen dan korek api. Maklum sebelum salat dimulai biasanya jemaah merokok di perkarangan, bahkan sambil mendengar khotbah.
"Dalam kantung baju saya ada korek api, disuruh taruh dalam kardus mie instan di meja pemeriksaan," kata Khaidir.
Ia berang, namun tidak berani protes, takut langsung diciduk Paspampres. "Saya inikan mau salat biasa bawa korek api untuk merokok bukan bakar masjid," ketus Khairil.
Fajar juga warga Banda Aceh mengaku terheran-heran dengan pengamanan salah satu masjid berarsitektur termegah di dunia ini. Menurutnya, tidak mungkin masyarakat Aceh berniat membuat onar di dalam maupun perkarangan masjid kebanggaan masyarakat Aceh ini.
“Saya mau salat kok pulpen sama korek api disita,” kata Fajar.
Ia bahkan mengaku melihat banyak jemaah yang pulang akibat malas antre berlama-lama untuk masuk masjid. Pengamanan presiden di masjid katanya wajar saja, asal tidak berlebihan.
"SBY kan presiden Indonesia, seharusnya tahu bahwa masyarakat Aceh cinta sekali masjid ini," kata Sulaiman, pria asal Aceh Besar ini.
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono memang menunaikan salat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh didampingi sejumlah menteri. Agenda tersebut dilakukan setelah meresmikan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-6 di Taman Ratu Safiatuddin, Lampriet, Banda Aceh.
Usai salat Jumat keramaian kembali terlihat di gapura utara dan selatan masjid. Tapi kali ini, warga terlihat tersenyum-senyum.Pasalnya, petugas meminta warga mengambil sendiri korek dan pulpennya di dalam kardus.
"Mana ada yang tanda korek apinya lagi, yang tidak taruh korek pun kemari mungkin dikira ada bagi-bagi korek api," kata Sulaiman.
(kri)