Anggaran belum direvisi, operator pemilu belum terima honor
A
A
A
Sindonews.com - Akibat belum disetujuinya revisi anggara yang disodorkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), pembayaran honor pelaksana operator Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) lapangan menjadi terlambat.
Hal itu diungkapkan anggota KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah. Menurutnya, wajar jika petugas di lapangan kesal. Karena honornya belum bisa dibayarkan oleh KPU, karena belum ada revisi anggaran untuk honorarium Sidalih.
"Sidalih ini merekam semua data pemilih tingkat nasional. Data yang ada dalam Sidalih diunggah oleh operator, dari data manual di masing-masing Panitia Pemungutan Suara (PPS)," ungkapnya, Selasa (3/9/2013)
Sebelumnya, KPU mengancam akan menyurati Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), jika Kementerian Keuangan tidak segera menyetujui revisi anggaran honorarium pelaksana pemilu di lapangan.
Hal itu diungkapkan anggota KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah. Menurutnya, wajar jika petugas di lapangan kesal. Karena honornya belum bisa dibayarkan oleh KPU, karena belum ada revisi anggaran untuk honorarium Sidalih.
"Sidalih ini merekam semua data pemilih tingkat nasional. Data yang ada dalam Sidalih diunggah oleh operator, dari data manual di masing-masing Panitia Pemungutan Suara (PPS)," ungkapnya, Selasa (3/9/2013)
Sebelumnya, KPU mengancam akan menyurati Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), jika Kementerian Keuangan tidak segera menyetujui revisi anggaran honorarium pelaksana pemilu di lapangan.
(stb)