Konvensi Demokrat berjalan tanpa ideologi
A
A
A
Sindonews.com - Konvensi Partai Demokrat sudah mengisi wacana ruang publik nasional selama hampir setengah tahun terakhir. Pro-kontra menghiasi wacana publik di berbagai ruang dan media publik.
Nampaknya, Partai Demokrat sudah kadung yakin dengan tuah konvensi. Konvensi pun tak bisa dihambat lagi. Kini nama-nama peserta sudah mulai bertebaran. Komite Konvensi dibebani tugas mengundang dan menyeleksi tokoh-tokoh yang dianggap pantas menyandang predikat “Capres
Unggulan Partai Demokrat 2014”. Mulai dari Pramono Edhie Wibowo, Marzuki Alie, Dahlan Iskan, Sinyo Harry Sarundajang, Ali Masykur Musa, Gita Wirjawan, Dino Patti Djalal hingga Mahfud MD.
Pengamat Politik dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus mengatakan, konvensi penjaringan calon presiden (Capres) Partai Demokrat bukan tanpa cela. Menurutnya, parade Pra Konvensi yang dipertontonkan menunjukkan krisis tokoh di tubuh di Partai Demokrat.
"Dari tahapan pra-konvensi ini catatan kritis yang lagi-lagi harus dikatakan adalah Partai Demokrat memang memamerkan cacatnya dalam melakukan kerja partai di bidang pengkaderan selama ini," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Kamis (29/8/2013) malam.
"Tokoh-tokoh yang sekarang meramaikan wacana capres dalam ajang konvensi ini umumnya merupakan tokoh luar partai yang dibesarkan sebagai makhluk politik tanpa sentuhan langsung Partai Demokrat," sambungnya.
Ia menambahkan, fakta penting asal-usul peserta konvensi itu juga menelanjangi sisi lain kehidupan internal partai yang berjalan tanpa ideologi.
"Bagaimana mau dikatakan bahwa Partai Demokrat mendasarkan kehidupan partai pada ideologi nasional, ketika untuk proses penting memilih capres di partainya, orang dengan ideologi tidak jelas atau ideologi berbeda bisa begitu saja diakomodasi," tandasnya.
Nampaknya, Partai Demokrat sudah kadung yakin dengan tuah konvensi. Konvensi pun tak bisa dihambat lagi. Kini nama-nama peserta sudah mulai bertebaran. Komite Konvensi dibebani tugas mengundang dan menyeleksi tokoh-tokoh yang dianggap pantas menyandang predikat “Capres
Unggulan Partai Demokrat 2014”. Mulai dari Pramono Edhie Wibowo, Marzuki Alie, Dahlan Iskan, Sinyo Harry Sarundajang, Ali Masykur Musa, Gita Wirjawan, Dino Patti Djalal hingga Mahfud MD.
Pengamat Politik dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus mengatakan, konvensi penjaringan calon presiden (Capres) Partai Demokrat bukan tanpa cela. Menurutnya, parade Pra Konvensi yang dipertontonkan menunjukkan krisis tokoh di tubuh di Partai Demokrat.
"Dari tahapan pra-konvensi ini catatan kritis yang lagi-lagi harus dikatakan adalah Partai Demokrat memang memamerkan cacatnya dalam melakukan kerja partai di bidang pengkaderan selama ini," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Kamis (29/8/2013) malam.
"Tokoh-tokoh yang sekarang meramaikan wacana capres dalam ajang konvensi ini umumnya merupakan tokoh luar partai yang dibesarkan sebagai makhluk politik tanpa sentuhan langsung Partai Demokrat," sambungnya.
Ia menambahkan, fakta penting asal-usul peserta konvensi itu juga menelanjangi sisi lain kehidupan internal partai yang berjalan tanpa ideologi.
"Bagaimana mau dikatakan bahwa Partai Demokrat mendasarkan kehidupan partai pada ideologi nasional, ketika untuk proses penting memilih capres di partainya, orang dengan ideologi tidak jelas atau ideologi berbeda bisa begitu saja diakomodasi," tandasnya.
(kri)