Demokrat: Isu pelarangan buku Anas strategi pemasaran
A
A
A
Sindonews.com - Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana menegaskan tidak ada tekanan dari pemerintah terkait pelarangan peredaran buku berjudul "Anas Urbaningrum Tumbal Politik Cikeas" karya Ma'mun Murod Albarbasy.
Kata dia, di era kebebasan penyampaian pendapat saat ini tidak mungkin pemerintah melarang setiap individu untuk menyampaikan pendapatnya termasuk melalui buku.
"Presiden SBY tidak mau mencederai demokrasi, saya tegaskan tidak ada tekanan," katanya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (27/8/2013).
Ketua Komisi VII ini pun menyebut isu pelarangan penerbitan buku tersebut bagian dari strategi pemasaran dari penerbit di masyarakat. "Itu kan diisukan orang untuk strategi pemasaran saja," tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Penulis buku berjudul "Anas Urbaningrum Tumbal Politik Cikeas", Ma'mun Murod Albarbasy membenarkan jika bukunya tidak dapat diedarkan di pasaran.
"Yes mas (tidak bisa diedarkan)," kata Ma'mun saat dikonfirmasi wartawan, Senin (26/8/2013) malam.
Ia pun menyebut adanya tekanan khusus sehingga buku tersebut tidak bisa diedarkan. Pria yang dikenal sebagai loyalis Anas ini sangat menyayangkan hal itu.
"Ada tekanan khusus agar buku tersebut tidak diedarkan. Ini cara-cara lama di mana karya intelektual diberangus," tegasnya.
Kata dia, jika ada pihak-pihak yang keberatan dengan terbitnya bukut itu maka sebaiknya bisa menyampaikannya dengan dua cara.
"Kalau ada (yang) tidak puas bisa tempuh 2 cara, buat buku tandingan untuk menyangkal isi buku tersebut. 2. Ajukan ke jalur hukum. Kita negara hukum kok. Gitu aja kok repot," tuntasnya.
Kata dia, di era kebebasan penyampaian pendapat saat ini tidak mungkin pemerintah melarang setiap individu untuk menyampaikan pendapatnya termasuk melalui buku.
"Presiden SBY tidak mau mencederai demokrasi, saya tegaskan tidak ada tekanan," katanya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (27/8/2013).
Ketua Komisi VII ini pun menyebut isu pelarangan penerbitan buku tersebut bagian dari strategi pemasaran dari penerbit di masyarakat. "Itu kan diisukan orang untuk strategi pemasaran saja," tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Penulis buku berjudul "Anas Urbaningrum Tumbal Politik Cikeas", Ma'mun Murod Albarbasy membenarkan jika bukunya tidak dapat diedarkan di pasaran.
"Yes mas (tidak bisa diedarkan)," kata Ma'mun saat dikonfirmasi wartawan, Senin (26/8/2013) malam.
Ia pun menyebut adanya tekanan khusus sehingga buku tersebut tidak bisa diedarkan. Pria yang dikenal sebagai loyalis Anas ini sangat menyayangkan hal itu.
"Ada tekanan khusus agar buku tersebut tidak diedarkan. Ini cara-cara lama di mana karya intelektual diberangus," tegasnya.
Kata dia, jika ada pihak-pihak yang keberatan dengan terbitnya bukut itu maka sebaiknya bisa menyampaikannya dengan dua cara.
"Kalau ada (yang) tidak puas bisa tempuh 2 cara, buat buku tandingan untuk menyangkal isi buku tersebut. 2. Ajukan ke jalur hukum. Kita negara hukum kok. Gitu aja kok repot," tuntasnya.
(lal)