Angka depresi meningkat karena rendahnya spiritualitas

Minggu, 25 Agustus 2013 - 12:08 WIB
Angka depresi meningkat karena rendahnya spiritualitas
Angka depresi meningkat karena rendahnya spiritualitas
A A A
Sindonews.com - Kondisi psikologi masyarakat dunia saat ini mengalami kecenderungan mudah depresi dan stres. Hal itu disebabkan telah hilangnya rasa kebahagiaan dan kesejahteraan secara psikologi oleh masyarakat dunia, termasuk masyarakat Indonesia.

"Masyarakat kini tengah mengalami gejala hilangnya kebermaknaan spiritual yang membuat mereka mengalami penurunan dalam kebahagiaan dan kesejahteraan psikologis. Akibatnya kekerasan banyak terjadi dimana-mana dan seolah menjadi cara untuk menyelesaikan masalah," kata Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Kasiyarno dalam Southeast Asia Psychology International Seminar (SAPIC) 2013 di auditorium UAD, Yogyakarta, Minggu (25/8/2013).

Menurut Kasiyarno, beberapa tahun belakangan ini, negara-negara Asia Tenggara memang mengalami berbagai persoalan mulai dari persoalan ekonomi, politik, sosial dan keluarga. Pada tataran dimensi spiritual, ditemukan banyak orang mengalami kehampaan hidup dan kehilangan kebermaknaan hidup.

"Banyak orang yang kehilangan kepercayaan dan terpenjara dalam kebingungan tentang eksistensi hidupnya. Bahkan sebagian diantaranya kemudian melakukan perilaku merusak diri sendiri yang justru berdampak lebih besar dalam hidup mereka seperti penyalahgunaan napza," tuturnya.

Kasiyarno menambahkan, pengalaman hidup yang tidak bahagia tersebut justru membuat individu melakukan tindakan agresif sebagai pelampiasan keputusasaannya. Dalam hal ini, kekerasan seolah menjadi cara untuk menyelesaikan masalah dan menjadi sebuah endemi baru di masyarakat. "Intinya, semua situasi tersebut merupakan indikasi adanya ketidakharmonisan sosial," ungkapnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9177 seconds (0.1#10.140)