Mamun: Anas Urbaningrum tumbal politik Cikeas
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Sekretaris Departemen Agama DPP Partai Demokrat, Mamun Murod Al-Barbasy menyebut jika Anas Urbaningrum hanya dijadikan tumbal politik Cikeas saat menjabat sebagai ketua umum.
"Tumbal karena dua setengah tahun jadi ketua umum hanya jadi tumbal," kata Mamun dalam peluncuran bukunya berjudul "Anas Urbaningrum Tumbal Politik Cikeas" di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2013).
Dikatakan dia, karena Anas merupakan mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai organisasi kemahasiswaan yang memiliki pengikut tidak sedikit.
"Anas mantan ketua umum organisasi kemahasiswaan yang cukup besar. Anas cucunya kyai besar. Itu hanya dimanfaatkan saja, Anas tidak bisa lari lebih cepat," tegasnya.
Sebelumnya, dia juga menyebut hingga kini mantan partainya tidak bertambah baik paska mundurnya Anas Urbaningrum sebagai ketua umum.
"Pelengseran Anas sesungguhnya kerugian buat Demokrat. Setelah Anas turun suasana internal Demokrat bukan tambah baik. Bendahara umum telah mengundurkan diri," imbuhnya.
Lanjut dia, usai Anas mundur posisi politik partai berlambang bintang segitiga ini disebutkan tidak jelas. "Kesalahan lainnya ketika Anas mundur karena terkait posisi politik tidak jelas," tegasnya.
Mamun juga mengatakan, Demokrat sejatinya banyak terbantukan dengan pola pemikiran tokoh muda yang dianggap loyalis Anas. "Yang ngomong agak cerdas adalah pasukan Anas, Gede Pasek, Carrel, Saan," terangnya.
"Tumbal karena dua setengah tahun jadi ketua umum hanya jadi tumbal," kata Mamun dalam peluncuran bukunya berjudul "Anas Urbaningrum Tumbal Politik Cikeas" di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2013).
Dikatakan dia, karena Anas merupakan mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai organisasi kemahasiswaan yang memiliki pengikut tidak sedikit.
"Anas mantan ketua umum organisasi kemahasiswaan yang cukup besar. Anas cucunya kyai besar. Itu hanya dimanfaatkan saja, Anas tidak bisa lari lebih cepat," tegasnya.
Sebelumnya, dia juga menyebut hingga kini mantan partainya tidak bertambah baik paska mundurnya Anas Urbaningrum sebagai ketua umum.
"Pelengseran Anas sesungguhnya kerugian buat Demokrat. Setelah Anas turun suasana internal Demokrat bukan tambah baik. Bendahara umum telah mengundurkan diri," imbuhnya.
Lanjut dia, usai Anas mundur posisi politik partai berlambang bintang segitiga ini disebutkan tidak jelas. "Kesalahan lainnya ketika Anas mundur karena terkait posisi politik tidak jelas," tegasnya.
Mamun juga mengatakan, Demokrat sejatinya banyak terbantukan dengan pola pemikiran tokoh muda yang dianggap loyalis Anas. "Yang ngomong agak cerdas adalah pasukan Anas, Gede Pasek, Carrel, Saan," terangnya.
(kri)