Jalin silahturahmi PTAIN selenggarakan PIONIR
A
A
A
Sindonews.com - Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) se Indonesia, akan melakukan tradisi yang dilakukan dua tahun sekali yaitu pekan ilmiah, olahraga, seni dan riset (pionir).
Menurut Direktur Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) Dede Rosyada, hal ini akan membangun persaudaraan antara mahasiswa, dan yang terpenting menumbuhkan tradisi olahraga.
"Kami ingin kaum muda menjadi masyarakat yang produktif. Jangan sampai mereka kegemukan karena malas berolahraga," katanya saat ditemui di Kantor Kemenag Jakarta, Minggu (18/8/2013).
Dia melanjutkan, kegiatan ini akan dilakukan 19-24 Agustus di Institut Agama Islam negeri (IAIN) Sultan Hasanuddin, Serang, Banten. "Kegiatan ini akan diikuti oleh 2.037 mahasiswa dari 53 PTAIN se Indonesia," ungkapnya.
Selain meningkatkan minat mahasiswa dalam dunia olahraga, peningkatan pembinaan dalam riset. Sebelumnya mereka sudah melakukan penelitian terkait dengan pendidikan hulum Islam, dakwah, sejarah islam, pemikiran islam dari zaman dahulu, ekonomi syariah dan psikologi.
"Satu kampus mengirimkan satu delegasi. Hal ini cukup karena kita belum mengundang kampus di luar dari itu," ujarnya.
Menurut Direktur Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) Dede Rosyada, hal ini akan membangun persaudaraan antara mahasiswa, dan yang terpenting menumbuhkan tradisi olahraga.
"Kami ingin kaum muda menjadi masyarakat yang produktif. Jangan sampai mereka kegemukan karena malas berolahraga," katanya saat ditemui di Kantor Kemenag Jakarta, Minggu (18/8/2013).
Dia melanjutkan, kegiatan ini akan dilakukan 19-24 Agustus di Institut Agama Islam negeri (IAIN) Sultan Hasanuddin, Serang, Banten. "Kegiatan ini akan diikuti oleh 2.037 mahasiswa dari 53 PTAIN se Indonesia," ungkapnya.
Selain meningkatkan minat mahasiswa dalam dunia olahraga, peningkatan pembinaan dalam riset. Sebelumnya mereka sudah melakukan penelitian terkait dengan pendidikan hulum Islam, dakwah, sejarah islam, pemikiran islam dari zaman dahulu, ekonomi syariah dan psikologi.
"Satu kampus mengirimkan satu delegasi. Hal ini cukup karena kita belum mengundang kampus di luar dari itu," ujarnya.
(stb)