Berkicau di twitter, Mahfud sudah lama curigai Rudi
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, mengaku sudah curiga dengan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Rudi Rubiandini.
Melalui akun twitternya di @mohmahfudmd, ia menjelaskan awal mula kecurigaan kepada Rudi saat yang bersangkutan menyerang, dengan menolak pembubaran BP Migas oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
"Saat MK membubarkan BP Migas Wamen Rudi menyerang MK. Saya curiga padanya, tetapi dia diangkat jadi Ketua SKK Migas. Benar saja, dia ditangkap KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) kemarin," tulis Mahfud, Rabu (14/8/2013).
Mahfud pun mengaku heran, hingga akhirnya Rudi diangkat menjadi Kepala SKK Migas oleh pemerintah. "Kita membabat institusi yang korup tapi diangkat lagi pejabat korup. Kapan negeri ini bisa baik. Mata hati banyak pemimpin kita sudah tumpul," tegasnya.
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, penyidik KPK berhasil menangkap tangan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini. Penangkapan dilakukan terkait dugaan suap dari perusahaan minyak asing.
Penangkapan mantan Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) tersebut, dilakukan KPK sekira pukul 22.30 WIB Selasa 13 Agustus 2013, malam. Namun, Rudi beserta empat orang lainnya baru digelandang ke Gedung KPK sekira pukul 01.20 WIB.
Juru Bicara (Jubir) KPK Johan Budi SP membenarkan penyidik KPK telah melakukan tangan tangan atas dugaan suap terhadap Rudi dan empat orang terduga lainnya. "Benar ada penangkapan atas kasus dugaan suap," singkat Johan, kepada Sindonews.com.
Seperti diberitakan, Rudi ditangkap di rumahnya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan pada Selasa 13 Agustus 2013, malam. Bersama Rudi ikut diamankan seorang pengusaha di salah satu perusahaan minyak.
Menurut informasi yang dihimpun Sindonews.com, Rudi diduga menerima suap selama dua kali. Pertama menerima USD300 ribu dan kedua setelah Lebaran Rudi menerima kembali suap sebesar USD400 ribu. Total USD700 ribu yang diterima Rudi.
Selain ratusan ribu dolar yang berhasil disita, KPK juga berhasil menyita barang bukti berupa motor gede merek BMW, tas berwarna hitam, dan sejumlah kardus yang belum bisa di identifikasi isinya. Kini Rudi beserta empat orang lainnya masih dalam pemeriksaan KPK untuk dimintai keterangan terkait pengembangan kasus dugaan suap tersebut.
Melalui akun twitternya di @mohmahfudmd, ia menjelaskan awal mula kecurigaan kepada Rudi saat yang bersangkutan menyerang, dengan menolak pembubaran BP Migas oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
"Saat MK membubarkan BP Migas Wamen Rudi menyerang MK. Saya curiga padanya, tetapi dia diangkat jadi Ketua SKK Migas. Benar saja, dia ditangkap KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) kemarin," tulis Mahfud, Rabu (14/8/2013).
Mahfud pun mengaku heran, hingga akhirnya Rudi diangkat menjadi Kepala SKK Migas oleh pemerintah. "Kita membabat institusi yang korup tapi diangkat lagi pejabat korup. Kapan negeri ini bisa baik. Mata hati banyak pemimpin kita sudah tumpul," tegasnya.
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, penyidik KPK berhasil menangkap tangan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini. Penangkapan dilakukan terkait dugaan suap dari perusahaan minyak asing.
Penangkapan mantan Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) tersebut, dilakukan KPK sekira pukul 22.30 WIB Selasa 13 Agustus 2013, malam. Namun, Rudi beserta empat orang lainnya baru digelandang ke Gedung KPK sekira pukul 01.20 WIB.
Juru Bicara (Jubir) KPK Johan Budi SP membenarkan penyidik KPK telah melakukan tangan tangan atas dugaan suap terhadap Rudi dan empat orang terduga lainnya. "Benar ada penangkapan atas kasus dugaan suap," singkat Johan, kepada Sindonews.com.
Seperti diberitakan, Rudi ditangkap di rumahnya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan pada Selasa 13 Agustus 2013, malam. Bersama Rudi ikut diamankan seorang pengusaha di salah satu perusahaan minyak.
Menurut informasi yang dihimpun Sindonews.com, Rudi diduga menerima suap selama dua kali. Pertama menerima USD300 ribu dan kedua setelah Lebaran Rudi menerima kembali suap sebesar USD400 ribu. Total USD700 ribu yang diterima Rudi.
Selain ratusan ribu dolar yang berhasil disita, KPK juga berhasil menyita barang bukti berupa motor gede merek BMW, tas berwarna hitam, dan sejumlah kardus yang belum bisa di identifikasi isinya. Kini Rudi beserta empat orang lainnya masih dalam pemeriksaan KPK untuk dimintai keterangan terkait pengembangan kasus dugaan suap tersebut.
(maf)