Patrialis janji netral tangani sengketa Pemilu 2014
A
A
A
Sindonews.com - Hakim Konstitusi Patrialis Akbar berjanji menjaga netralitasnya sebagai penegak hukum, meski ditunjuk langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Utamanya menangani Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2014 yang akan ditangani Mahkamah Konstitusi (MK), mantan elite Partai Amanat Nasional ini berjanji menjaga netralitas.
"Saya itu sudah berhenti dari pengurus PAN sejak Deseber 2011, itu yang menyebabkan saya bisa jadi Komisaris Utama di PT Bukit Asam, jadi enggak usah khawatir,"ujar Patrialis, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (13/8/2013).
Dia mengatakan, sebagai hakim konstitusi dan negarawan akan mengadili kasus yang ditangani MK dengan adil. "Jadi enggak usah khawatir karena begitu jadi Hakim MK tentu saya harus jadi negarawan, saya akan berdiri di atas kebenaran dan keadilan," kata dia.
"Sambil jalan kita melihat apa kasusnya, tapi temanya apa pun kasusnya dan siapa orangnya tentu kita harus bicara masalah kebenaran dan keadlian, enggak boleh mementingkan kelompok tertentu, parpol tertentu, sebab seorang hakim itu harus adil dan jujur. Menurut keyakinan di agama saya, sebagai seorang muslim, hakim yang baik, hakim yang jujur, tempatnya di surga," tandasnya.
Utamanya menangani Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2014 yang akan ditangani Mahkamah Konstitusi (MK), mantan elite Partai Amanat Nasional ini berjanji menjaga netralitas.
"Saya itu sudah berhenti dari pengurus PAN sejak Deseber 2011, itu yang menyebabkan saya bisa jadi Komisaris Utama di PT Bukit Asam, jadi enggak usah khawatir,"ujar Patrialis, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (13/8/2013).
Dia mengatakan, sebagai hakim konstitusi dan negarawan akan mengadili kasus yang ditangani MK dengan adil. "Jadi enggak usah khawatir karena begitu jadi Hakim MK tentu saya harus jadi negarawan, saya akan berdiri di atas kebenaran dan keadilan," kata dia.
"Sambil jalan kita melihat apa kasusnya, tapi temanya apa pun kasusnya dan siapa orangnya tentu kita harus bicara masalah kebenaran dan keadlian, enggak boleh mementingkan kelompok tertentu, parpol tertentu, sebab seorang hakim itu harus adil dan jujur. Menurut keyakinan di agama saya, sebagai seorang muslim, hakim yang baik, hakim yang jujur, tempatnya di surga," tandasnya.
(lal)