MUI: Semua umat beragama harus jaga rasa persaudaraan
A
A
A
Sindonews.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta kepada semua pihak tetap menjaga rasa persaudaraan antar umat beragama pasca ledakan bom di Wihara Ekayana kemarin.
Ketua Bidang Kerukunan Umat Beragama MUI Slamet Effendi mengatakan, akibat dari peledakan rumah ibadah Agama Buddha di Wihara Ekayana diharapkan tidak ada pihak yang mencoba memanasi dan mencoba untuk merusak rasa persaudaraan antar etnik, agama dan ras akibat terjadinya ledakan di rumah ibadah pada saat bulan Ramadan.
Menurutnya, diperlukan sikap para tokoh agama dan masyarakat untuk dapat memberikan pengertian kepada masyarakat seluruhnya untuk tidak memanasi keadaan.
"Jangan karena peristiwa ini terjadi di saat bulan Ramadan lalu di diambil kesimpulan dan merembet kepersoalan lainya. Tentu jangan terjadi," tandasnya saat ditemui di Kantor MUI, di Jakarta, Senin (5/7/2013).
Tentunya, MUI sangat menyesalkan terjadi kembali pengeboman tempat ibadah. Untuk itu diharpkan peran negara yaitu pihak Kepolisian untuk dapat mengusut tuntas dan mencari siapa pelakunya.
"Segera tangkap dan diusut kasus ini, jika cepat diselesaikan maka dapat meminimalisir opini yang kurang baik ditengah masyarakat," tegasnya.
Seperti diberitakan, sebuah ledakan terjadi di Wihara Ekayana sekira pukul 18.56, pada Minggu malam. Tiga orang menjadi korban dari dua paket bom yang diletakkan disekitar Wihara. Sebelum terjadi ledakan, Wihara digunakan umat Buddha untuk ritual kebaktian.
Ketua Bidang Kerukunan Umat Beragama MUI Slamet Effendi mengatakan, akibat dari peledakan rumah ibadah Agama Buddha di Wihara Ekayana diharapkan tidak ada pihak yang mencoba memanasi dan mencoba untuk merusak rasa persaudaraan antar etnik, agama dan ras akibat terjadinya ledakan di rumah ibadah pada saat bulan Ramadan.
Menurutnya, diperlukan sikap para tokoh agama dan masyarakat untuk dapat memberikan pengertian kepada masyarakat seluruhnya untuk tidak memanasi keadaan.
"Jangan karena peristiwa ini terjadi di saat bulan Ramadan lalu di diambil kesimpulan dan merembet kepersoalan lainya. Tentu jangan terjadi," tandasnya saat ditemui di Kantor MUI, di Jakarta, Senin (5/7/2013).
Tentunya, MUI sangat menyesalkan terjadi kembali pengeboman tempat ibadah. Untuk itu diharpkan peran negara yaitu pihak Kepolisian untuk dapat mengusut tuntas dan mencari siapa pelakunya.
"Segera tangkap dan diusut kasus ini, jika cepat diselesaikan maka dapat meminimalisir opini yang kurang baik ditengah masyarakat," tegasnya.
Seperti diberitakan, sebuah ledakan terjadi di Wihara Ekayana sekira pukul 18.56, pada Minggu malam. Tiga orang menjadi korban dari dua paket bom yang diletakkan disekitar Wihara. Sebelum terjadi ledakan, Wihara digunakan umat Buddha untuk ritual kebaktian.
(kri)