Komisi I kembali tekankan modernisasi alutsista
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso berharap adanya pemangkasan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang diimbangi dengan modernisasi alat persenjataan.
Mengomentari hal itu, Anggota Komisi I DPR, Susaningtyas Kertopati menegaskan jika saat ini komisinya menggariskan kebijaksanaan Minimun Essetial Forces untuk TNI. Inti program tersebut ialah modernisasi pada alat utama sistem persenjataan (alutsista) serta beberapa bidang lainnya yang menyangkut pertahanan.
"Kita menggariskan kebijaksanaan Minimum Essential Forces, intinya di bidang alutsista kita lakukan modernisasi, bidang personel Zero Growth dan Right Sizing," kata wanita yang akrab disapa Nuning ini melalui pesan singkat kepada Sindonews, Kamis (1/8/2013).
Dengan begitu, politikus Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini menegaskan jika Komisi I telah melakukan langkah yang komprehensif dalam mengantisipasi seluruh aspek pembinaan postur TNI.
"Jadi kita sudah secara komprehensif mengantisipasi semua aspek pembinaan postur TNI," tegasnya.
Terkait penerimaan prajurit baru, Nuning mengatakan masih perlu dilakukan untuk menggantikan mereka yang memasuki masa pensiun serta memenuhi unit yang masih kekurangan personel.
"Dan soal recruitment, tetap ada untuk mengganti yang pensiun dan memenuhi personel unit-unit yang belum 100 persen yang jumlahnya cukup banyak," pungkasnya.
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, Priyo berharap adanya efisiensi postur TNI termasuk dengan jumlah personel yang didukung dengan modernisasi alutsista.
"Ke depan perlu kita tata postur tni kita yang efisien, pengurangan jumlah TNI yang tidak membengkak," kata Priyo di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, kemarin.
"Peralatan perang kita lebih modern, lebih cyber, karena kita beberapa (alat persenjataan) tertinggal, out of date bahkan," sambungnya.
Kendati demikian, politikus Partai Golkar ini berharap pengurangan jumlah prajurit tidak dilakukan dengan pemangkasan total yang ada tetapi saat proses rekrutmen.
"Pengurangannya jangan dipangkas atau pensiun dini, tretapi sistem perekrutan saja," pungkasnya.
Mengomentari hal itu, Anggota Komisi I DPR, Susaningtyas Kertopati menegaskan jika saat ini komisinya menggariskan kebijaksanaan Minimun Essetial Forces untuk TNI. Inti program tersebut ialah modernisasi pada alat utama sistem persenjataan (alutsista) serta beberapa bidang lainnya yang menyangkut pertahanan.
"Kita menggariskan kebijaksanaan Minimum Essential Forces, intinya di bidang alutsista kita lakukan modernisasi, bidang personel Zero Growth dan Right Sizing," kata wanita yang akrab disapa Nuning ini melalui pesan singkat kepada Sindonews, Kamis (1/8/2013).
Dengan begitu, politikus Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini menegaskan jika Komisi I telah melakukan langkah yang komprehensif dalam mengantisipasi seluruh aspek pembinaan postur TNI.
"Jadi kita sudah secara komprehensif mengantisipasi semua aspek pembinaan postur TNI," tegasnya.
Terkait penerimaan prajurit baru, Nuning mengatakan masih perlu dilakukan untuk menggantikan mereka yang memasuki masa pensiun serta memenuhi unit yang masih kekurangan personel.
"Dan soal recruitment, tetap ada untuk mengganti yang pensiun dan memenuhi personel unit-unit yang belum 100 persen yang jumlahnya cukup banyak," pungkasnya.
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, Priyo berharap adanya efisiensi postur TNI termasuk dengan jumlah personel yang didukung dengan modernisasi alutsista.
"Ke depan perlu kita tata postur tni kita yang efisien, pengurangan jumlah TNI yang tidak membengkak," kata Priyo di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, kemarin.
"Peralatan perang kita lebih modern, lebih cyber, karena kita beberapa (alat persenjataan) tertinggal, out of date bahkan," sambungnya.
Kendati demikian, politikus Partai Golkar ini berharap pengurangan jumlah prajurit tidak dilakukan dengan pemangkasan total yang ada tetapi saat proses rekrutmen.
"Pengurangannya jangan dipangkas atau pensiun dini, tretapi sistem perekrutan saja," pungkasnya.
(kri)