MUI garda terdepan cegah konflik
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali berharap, agar Majelis Ulama Indonesia (MUI) bisa menjadi garda terdepan untuk mencegah konflik. Tentunya dengan memperteguh dan memperkuat antar umat beragama dan dai bisa menjadi bangun kebersamaan antar umat beragama.
Menurut Suryadharma, MUI selama ini sudah menjadi panutan di Indonesia, baik hal baru, hal yang belum diketahui dan hal lama. Selain itu, MUI juga menjadi rujukan pemerintah dari Kementerian agama, seperti berkaitan dengan vaksin meningitis untuk para jamaah haji.
"MUI katakan tidak halal maka kita tidak gunakan, walaupun kita sudah membeli dengan mahal," ucap Suryadharma dalam acara Milad MUI ke-38, di kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2013).
Selain itu, menurut Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, hal lain yang bisa dilakukan MUI adalah menyentuh kelompok masyarakat yang belum terkena dakwah dan mereka sangat haus untuk mendapatkan dakwah.
"Sehingga mereka gampang masuk ke dalam hasutan mengenai ajaran-ajaran yang tidak tepat. Maka banyak opini yang berkembang bahwa ajaran tersebut adalah ajaran sesat sehingga hal tersebut mengakibatkan munculnya konflik dimasyarakat," katanya.
Lanjut Suryadharma, hal Ini juga menjadi tantangan MUI dalam mengartikan paham kebebasan beragama yang demikian hebat berkembang. Selama ini kebebasan yang dipahamai ialah kebebasan yang absolut dan mutlak.
"Kebebasan yang absolut dan mutlak adalah milik Allah, bukan milik kita, karena kita adalah mahkluk yang terbatas. Kita harus saling menghormati dan hidup berkembang di tanah air. Banyak pandangan seperti itu, dalam menyelesikan konflik berbasis keagamaan. Saya berharap MUI dengan tegas jelaskan itu semua," tandasnya.
Berkaitan dengan MUI, Menag akan segera menambahkan anggaran MUI yang saat ini Rp3 miliar pertahun. Menurutnya, jumlah tersebut masih sangat kecil untuk MUI melaksanakan kegiatan dakwahnya dengan masyarakat.
Kedepanya, dia mengatakan, pada 2014 anggaran tersebut bisa mencapai Rp10 miliar dan 2015 bisa menjadi Rp30 miliar. "Sesuai dengan permintaan ketua umum, anggaran MUI masih sangat minim untuk memaksimalkan dalam mengentaskan persoalan umat baik nasional dan internasional," tegasnya.
Menurut Suryadharma, MUI selama ini sudah menjadi panutan di Indonesia, baik hal baru, hal yang belum diketahui dan hal lama. Selain itu, MUI juga menjadi rujukan pemerintah dari Kementerian agama, seperti berkaitan dengan vaksin meningitis untuk para jamaah haji.
"MUI katakan tidak halal maka kita tidak gunakan, walaupun kita sudah membeli dengan mahal," ucap Suryadharma dalam acara Milad MUI ke-38, di kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2013).
Selain itu, menurut Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, hal lain yang bisa dilakukan MUI adalah menyentuh kelompok masyarakat yang belum terkena dakwah dan mereka sangat haus untuk mendapatkan dakwah.
"Sehingga mereka gampang masuk ke dalam hasutan mengenai ajaran-ajaran yang tidak tepat. Maka banyak opini yang berkembang bahwa ajaran tersebut adalah ajaran sesat sehingga hal tersebut mengakibatkan munculnya konflik dimasyarakat," katanya.
Lanjut Suryadharma, hal Ini juga menjadi tantangan MUI dalam mengartikan paham kebebasan beragama yang demikian hebat berkembang. Selama ini kebebasan yang dipahamai ialah kebebasan yang absolut dan mutlak.
"Kebebasan yang absolut dan mutlak adalah milik Allah, bukan milik kita, karena kita adalah mahkluk yang terbatas. Kita harus saling menghormati dan hidup berkembang di tanah air. Banyak pandangan seperti itu, dalam menyelesikan konflik berbasis keagamaan. Saya berharap MUI dengan tegas jelaskan itu semua," tandasnya.
Berkaitan dengan MUI, Menag akan segera menambahkan anggaran MUI yang saat ini Rp3 miliar pertahun. Menurutnya, jumlah tersebut masih sangat kecil untuk MUI melaksanakan kegiatan dakwahnya dengan masyarakat.
Kedepanya, dia mengatakan, pada 2014 anggaran tersebut bisa mencapai Rp10 miliar dan 2015 bisa menjadi Rp30 miliar. "Sesuai dengan permintaan ketua umum, anggaran MUI masih sangat minim untuk memaksimalkan dalam mengentaskan persoalan umat baik nasional dan internasional," tegasnya.
(maf)