Hingga kini belum ada obat atasi virus corona
A
A
A
Sindonews.com - Dirjen Penaggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Tjandra Yoga Aditama mengatakan, virus corona sudah beredar sejak musim haji tahun lalu.
Saat ini, virus corona sudah mengenai 82 orang di seluruh dunia. Dengan jumlah kematian sebesar 40 orang atau 50 persen.
Menurutnya, walaupun kasus ini baru mengancam 80 orang, di beberapa negara anggota World Health Organization (WHO), memberi perhatian penting dengan membentuk komite khusus. "Ini memang bukan keadaan emergency (darurat), tetapi karena virus baru dan menyebar antar benua," kata Tjandra Yoga, di Jakarta, Kamis (25/7/2013).
Saat ini, lanjut Tjandra, di Indonesia masih mengikuti perkembangan dari waktu ke waktu. Dengan memberikan surat edaran kepada dinas kesehatan untuk menginformasikan perkembangan di tiap daerah dalam diagnosis yang ditemukan.
Berkaitan dengan ini semua petugas kesehatan haji sudah dilatih dan dipersiapkan dalam menghadapi virus corona kepada jamaah haji. "Sebelum jamaah haji berangkat akan kita lihat bagaimana situasinya. Saat ini masih bekal berupa pelatihan dan informasi," ujarnya.
Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Anggito Abimanyu mengatakan, sampai saat ini virus corona belum mempunyai vaksin dan penyembuhannya.
Menurutnya, Kemenkes sudah melakukan pencegahan tanpa harus mengurangi jumlah jamaah haji yang akan berangkat. Pencegahan yang dilakukan, lanjut dia dengan cara berhati-hati dan selalu hidup bersih, utamanya jamaah haji yang lansia.
"Jamaah haji lansia rentan akan terserang penyakit dan virus, untuk itu kita mengutamakan kepada mereka agar selalu menggunakan masker," tandasnya.
Saat ini, virus corona sudah mengenai 82 orang di seluruh dunia. Dengan jumlah kematian sebesar 40 orang atau 50 persen.
Menurutnya, walaupun kasus ini baru mengancam 80 orang, di beberapa negara anggota World Health Organization (WHO), memberi perhatian penting dengan membentuk komite khusus. "Ini memang bukan keadaan emergency (darurat), tetapi karena virus baru dan menyebar antar benua," kata Tjandra Yoga, di Jakarta, Kamis (25/7/2013).
Saat ini, lanjut Tjandra, di Indonesia masih mengikuti perkembangan dari waktu ke waktu. Dengan memberikan surat edaran kepada dinas kesehatan untuk menginformasikan perkembangan di tiap daerah dalam diagnosis yang ditemukan.
Berkaitan dengan ini semua petugas kesehatan haji sudah dilatih dan dipersiapkan dalam menghadapi virus corona kepada jamaah haji. "Sebelum jamaah haji berangkat akan kita lihat bagaimana situasinya. Saat ini masih bekal berupa pelatihan dan informasi," ujarnya.
Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Anggito Abimanyu mengatakan, sampai saat ini virus corona belum mempunyai vaksin dan penyembuhannya.
Menurutnya, Kemenkes sudah melakukan pencegahan tanpa harus mengurangi jumlah jamaah haji yang akan berangkat. Pencegahan yang dilakukan, lanjut dia dengan cara berhati-hati dan selalu hidup bersih, utamanya jamaah haji yang lansia.
"Jamaah haji lansia rentan akan terserang penyakit dan virus, untuk itu kita mengutamakan kepada mereka agar selalu menggunakan masker," tandasnya.
(maf)