IPI: Politikus dongkrak popularitas melalui jejaring sosial
A
A
A
Sindonews.com - Soft launching yang dilakukan lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI) merilis gejala baru dalam dunia politik di Indonesia. Dalam rilis surveinya, IPI menilai media internet mampu mengalahkan kekuatan institusi politik.
Rilis survei yang dikemas dalam diskusi tersebut membahas prediksi kekuatan media internet sebagai kekuatan baru.
Menurut pendiri survei IPI Burhanudin Muhtadi, dari hasil temuannya gejala politik baru adalah dengan ditandainya beberapa politikus di Indonesia yang mulai menggunakan media jejaring sosial untuk meningkatkan popularitasnya.
"Makin banyak politisi yang menggunakan akun Twitter dan Facebook sebagai sarana meningkatkan popularitas," kata Burhanudin, di Hotel Kempinski, Jakarta, Selasa (23/7/2013).
Hadir sekaligus pembicara dalam diskusi dan rilis survei antara lain politikus Partai PDIP Pramono Anung, Partai Demokrat Marzuki Alie, dan Partai Golkar Nurul Arifin.
Dalam penelitiannya, survei IPI melabelkan beberapa studinya pada intitusi politik seperti partai politik, presiden, DPR, menteri-menteri dan politikus.
Rilis survei yang dikemas dalam diskusi tersebut membahas prediksi kekuatan media internet sebagai kekuatan baru.
Menurut pendiri survei IPI Burhanudin Muhtadi, dari hasil temuannya gejala politik baru adalah dengan ditandainya beberapa politikus di Indonesia yang mulai menggunakan media jejaring sosial untuk meningkatkan popularitasnya.
"Makin banyak politisi yang menggunakan akun Twitter dan Facebook sebagai sarana meningkatkan popularitas," kata Burhanudin, di Hotel Kempinski, Jakarta, Selasa (23/7/2013).
Hadir sekaligus pembicara dalam diskusi dan rilis survei antara lain politikus Partai PDIP Pramono Anung, Partai Demokrat Marzuki Alie, dan Partai Golkar Nurul Arifin.
Dalam penelitiannya, survei IPI melabelkan beberapa studinya pada intitusi politik seperti partai politik, presiden, DPR, menteri-menteri dan politikus.
(stb)