Waspadai gejala Talibanisasi di Indonesia

Rabu, 17 Juli 2013 - 18:13 WIB
Waspadai gejala Talibanisasi...
Waspadai gejala Talibanisasi di Indonesia
A A A
Sindonews.com - Direktur Eksekutif Maarif Institut, Fajar Riza Ul Haq menilai, saat ini banyak gerakan pro formalisasi syariat di ruang publik sudah meredup sejak tahun 2007.

Namun, eskalisasi pola pikirnya yang formalistik dan skriptural di level kultural harus diantisipasi. "Model keberagaman semacam ini terlihat kian mewarnai kehidupan sosial, mengarah kepada homogenisasi pola pikir dan prilaku," kata Fajar saat peluncuran buku Islam Syariat: Reproduksi Salafiyah Ideologis di Indonesia, di PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Rabu (17/7/2013).

"Makin berbeda seakan melawan kenormalan. Kita patut mewaspadai munculnya gejala Talibanisasi yang akan mengkerdilkan mozaik ke-Islaman di Indonesia," imbuhnya.

Menurutnya, gejala munculnya talibanisasi di Indonesia ditandai oleh munculnya peraturan yang mengharamkan tarian daerah yang dilakukan oleh wanita dewasa, larangan bagi perempuan untuk mengendarai sepeda motor dengan cara mengangkang, bahkan pelaksanaan hukum cambuk.

"Kebijakan seperti ini didasarkan pada model penafsiran syariat Islam yang sempit dan monolistik, sehingga menciptakan diskriminasi bagi perempuan di ranah publik," tandasnya.

Seperti diketahui, setelah 15 tahun era reformasi bergulir, banyak muncul gerakan sosial keagamaan yang bercorak skripturalis dan cenderung menegasikan kemajemukan. Arus demokratisasi telah meniscayakan aneka mindset bahkan ideologi tersebut tumbuh subur, tidak terkecuali gerakan "Islam Syariat" yang dipotret dalam kajian Haeder Nashir dalam buku "Islam syariat: Reproduksi Salafiyah Ideologis di Indonesia".
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7085 seconds (0.1#10.140)