Buru teroris Poso, Polri bersinergi dengan Kemenkominfo
A
A
A
Sindonews.com - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) saat ini sedang melakukan upaya untuk mengungkap video jaringan teroris yang saat ini sedang beredar di youtube.com dengan judul "Risalah kepada umat Islam di Kota Poso".
Dalam video tersebut, diperlihatkan aksi buronan teroris jaringan Santoso, bersama dengan dua pengawalnya yang sedang melakukan aksi terornya.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie menuturkan, salah satu upaya untuk mengungkap video teroris tersebut, Polri akan bersinergi dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo).
"Pihak Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, sudah melakukan koordinasi dengan Kemenkominfo yang merupakan instansi terkait yang berkompeten mengelola informasi termasuk youtube," kata Ronny di Kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (10/7/2013).
Selain meminta bantuan kepada Kemenkominfo, Polri juga akan menggunakan Divisi Cyber Crime untuk melacak pelaku dan yang menyebarluaskan video tersebut ke youtube. "Divisi Cybercrime, saat ini terus melakukan pengusutan, siapa yang merekam dan menyebarkannya di youtube," ungkap Ronny.
Untuk diketahui, Santoso alias Abu Wardah merupakan pimpinan kelompok jaringan teroris di Poso dan dalam video yang berdurasi 6 menit 2 detik itu, seseorang yang mengaku Santoso itu menyampaikan seruan untuk melawan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.
Video yang diunggah oleh Al-Himmah ini diambil dari tengah hutan dan saat itu Santoso didampingi dua orang yang mengenakan penutup muka dan memegang senjata laras panjang jenis FNC.
Dalam video tersebut, diperlihatkan aksi buronan teroris jaringan Santoso, bersama dengan dua pengawalnya yang sedang melakukan aksi terornya.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie menuturkan, salah satu upaya untuk mengungkap video teroris tersebut, Polri akan bersinergi dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo).
"Pihak Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, sudah melakukan koordinasi dengan Kemenkominfo yang merupakan instansi terkait yang berkompeten mengelola informasi termasuk youtube," kata Ronny di Kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (10/7/2013).
Selain meminta bantuan kepada Kemenkominfo, Polri juga akan menggunakan Divisi Cyber Crime untuk melacak pelaku dan yang menyebarluaskan video tersebut ke youtube. "Divisi Cybercrime, saat ini terus melakukan pengusutan, siapa yang merekam dan menyebarkannya di youtube," ungkap Ronny.
Untuk diketahui, Santoso alias Abu Wardah merupakan pimpinan kelompok jaringan teroris di Poso dan dalam video yang berdurasi 6 menit 2 detik itu, seseorang yang mengaku Santoso itu menyampaikan seruan untuk melawan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.
Video yang diunggah oleh Al-Himmah ini diambil dari tengah hutan dan saat itu Santoso didampingi dua orang yang mengenakan penutup muka dan memegang senjata laras panjang jenis FNC.
(maf)