Ultah ke-64, Jero Wacik luncurkan buku
A
A
A
Sindonews.com - Menyongsong ulang tahun yang ke-64, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik meluncurkan buku berjudul "Jero Wacik di Mata 100 Tokoh".
Buku itu berisi mengenai pandangan 100 tokoh terhadap Jero dalam kehidupan pribadinya. Dalam kata pengantar bukunya, Jero mengatakan, penerbitan bukunya berawal ketika dirinya ingin melakukan intropeksi terhadap pribadinya.
"Saya dapat ide untuk melakukan instropeksi, yaitu merenungkan dan mengevaluasi apa saja yang telah saya lakukan dan kerjakan pada kurun waktu 64 tahun itu," kata Jero, lewat bukunya, di Hotel Darmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu (7/7/2013) malam.
Tak hanya itu, pria asal Bali ini juga menuliskan cara pandangnya mengenai pentingnya arti seorang sahabat dalam sebuah kehidupan. "Berpikir positif sebagi modal hidup saya. Jadi saya selalu berusaha untuk melihat para teman dan sahabat saya dari sisi yang positif," ucapnya.
"Saya tidak pernah mau terlibat atau turut menyoroti, apalagi mempublikasikan, berbagai kekurangan para sahabat saya," sambungnya.
Jero pun berharap dengan terbitnya buku berjudul "Jero Wacik di Mata 100 Tokoh" mampu membuat dirinya menjadi pribadi yang semakin baik melalui testimoni yang didapatkan. "Saya ingin mendapatkan testimono kesan dan pesan dari para sahabat saya yang ribuan jumlahnya, dalam perjalannya, pengumpulan testimoni membuat saya surprised, kaget dan bahagia," terangnya.
Terakhir, dalam bukunya Jero menuliskan ppesan mengenai falsafah panduan hidupnya. "Jangan merasa diri bisa, biar orang lain yang menilai. Pekerjaan kita seperti tukang sapu hilang sampahnya debunya masih banyak. Biarpun pintar, masih banyak hal yang harus dipelajari," tuntasnya.
Adapun beberapa tokoh yang menuliskan testimoninya dalam buku Jero mulai dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar), Deddy Mizwar.
Buku itu berisi mengenai pandangan 100 tokoh terhadap Jero dalam kehidupan pribadinya. Dalam kata pengantar bukunya, Jero mengatakan, penerbitan bukunya berawal ketika dirinya ingin melakukan intropeksi terhadap pribadinya.
"Saya dapat ide untuk melakukan instropeksi, yaitu merenungkan dan mengevaluasi apa saja yang telah saya lakukan dan kerjakan pada kurun waktu 64 tahun itu," kata Jero, lewat bukunya, di Hotel Darmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu (7/7/2013) malam.
Tak hanya itu, pria asal Bali ini juga menuliskan cara pandangnya mengenai pentingnya arti seorang sahabat dalam sebuah kehidupan. "Berpikir positif sebagi modal hidup saya. Jadi saya selalu berusaha untuk melihat para teman dan sahabat saya dari sisi yang positif," ucapnya.
"Saya tidak pernah mau terlibat atau turut menyoroti, apalagi mempublikasikan, berbagai kekurangan para sahabat saya," sambungnya.
Jero pun berharap dengan terbitnya buku berjudul "Jero Wacik di Mata 100 Tokoh" mampu membuat dirinya menjadi pribadi yang semakin baik melalui testimoni yang didapatkan. "Saya ingin mendapatkan testimono kesan dan pesan dari para sahabat saya yang ribuan jumlahnya, dalam perjalannya, pengumpulan testimoni membuat saya surprised, kaget dan bahagia," terangnya.
Terakhir, dalam bukunya Jero menuliskan ppesan mengenai falsafah panduan hidupnya. "Jangan merasa diri bisa, biar orang lain yang menilai. Pekerjaan kita seperti tukang sapu hilang sampahnya debunya masih banyak. Biarpun pintar, masih banyak hal yang harus dipelajari," tuntasnya.
Adapun beberapa tokoh yang menuliskan testimoninya dalam buku Jero mulai dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar), Deddy Mizwar.
(maf)