Lingkungan sekolah bersih pengaruhi prestasi siswa
A
A
A
Sindonews.com - Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, semua unsur dalam sebuah sekolah wajib menjaga kebersihan. Dengan lingkungan yang bersih, kesehatan akan terjaga. Hal tersebut tentu akan bermuara pada prestasi yang baik pula.
"Cara berpikir tentang lingkungan dan kebersihan ini diharapkan juga mampu ditularkan pada sekolah lain," ujarnya kepada wartawan, di Yogyakarta, Selasa (25/6/2013).
Diungkapkan Haryadi, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta telah berkomitmen menjaga lingkungan. Hal ini juga sudah dikoordinasikan dengan dinas-dinas, termasuk Dinas Pendidikan yang membawahi sekolah-sekolah.
Menurutnya, yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkot Yogyakarta ialah mensinkronkan besaran ruang terbuka hijau (RTH) publik dan privat.
"Saat ini baru 17 persen RTH publik yang ada, padahal harusnya 20 persen dari luas wilayah sesuai dengan aturan. Namun di lain pihak, RTH privat Kota Yogyakarta sudah mencapai 14 dari komposisi seharusnya 10 persen. Komposisi ini belum baik, sehinggga RTH publik tetap harus didorong untuk makin bertambah," paparnya.
Sebelumnya, berkomitmen membangun karakter yang berwawasan lingkungan menjadi kekuatan tersendiri bagi MAN 2 Yogyakarta, melaju dalam seleksi penghargaan Adiwiyata tingkat DIY. Salah satu bentuk komitmen tersebut diwujudkan dalam bentuk laboratorium alam.
"Ide laboratorium alam ini berasal dari para siswa kami sendiri. Karenanya mereka pula yang merancang dan mengelolanya. Pihak sekolah dan guru hanya membantu mengarahkan sesuai dengan mata pelajaran yang dilaksanakan pada laboratorium alam itu sendiri," kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan MAN 2 Yogyakarta, Anita Isdarmini kepada wartawan, di Yogyakarta.
Anita menjelaskan, kegunaan laboratorium alam tersebut untuk mempelajari tentang alam melalui mata pelajaran apapun tidak hanya biologi. "Kami ingin membangun karakter berwawasan lingkungan pada anak-anak, sehingga mereka mengerti arti kebersihan, kesehatan dan ramah lingkungan. Dan itu semua tentu bisa disampaikan melalui pelajaran apapun," imbuhnya.
"Cara berpikir tentang lingkungan dan kebersihan ini diharapkan juga mampu ditularkan pada sekolah lain," ujarnya kepada wartawan, di Yogyakarta, Selasa (25/6/2013).
Diungkapkan Haryadi, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta telah berkomitmen menjaga lingkungan. Hal ini juga sudah dikoordinasikan dengan dinas-dinas, termasuk Dinas Pendidikan yang membawahi sekolah-sekolah.
Menurutnya, yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkot Yogyakarta ialah mensinkronkan besaran ruang terbuka hijau (RTH) publik dan privat.
"Saat ini baru 17 persen RTH publik yang ada, padahal harusnya 20 persen dari luas wilayah sesuai dengan aturan. Namun di lain pihak, RTH privat Kota Yogyakarta sudah mencapai 14 dari komposisi seharusnya 10 persen. Komposisi ini belum baik, sehinggga RTH publik tetap harus didorong untuk makin bertambah," paparnya.
Sebelumnya, berkomitmen membangun karakter yang berwawasan lingkungan menjadi kekuatan tersendiri bagi MAN 2 Yogyakarta, melaju dalam seleksi penghargaan Adiwiyata tingkat DIY. Salah satu bentuk komitmen tersebut diwujudkan dalam bentuk laboratorium alam.
"Ide laboratorium alam ini berasal dari para siswa kami sendiri. Karenanya mereka pula yang merancang dan mengelolanya. Pihak sekolah dan guru hanya membantu mengarahkan sesuai dengan mata pelajaran yang dilaksanakan pada laboratorium alam itu sendiri," kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan MAN 2 Yogyakarta, Anita Isdarmini kepada wartawan, di Yogyakarta.
Anita menjelaskan, kegunaan laboratorium alam tersebut untuk mempelajari tentang alam melalui mata pelajaran apapun tidak hanya biologi. "Kami ingin membangun karakter berwawasan lingkungan pada anak-anak, sehingga mereka mengerti arti kebersihan, kesehatan dan ramah lingkungan. Dan itu semua tentu bisa disampaikan melalui pelajaran apapun," imbuhnya.
(maf)